Ekonomi Korsel Tetap Stabil Meski Sensitif Diguncang Harga Minyak

Kamis, 26 Oktober 2023 - 20:27 WIB
loading...
Ekonomi Korsel Tetap...
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan bertahan stabil didukung pulihnya ekspor meski sensitif diguncang konflik Timur Tengah. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan bertahan stabil didukung pulihnya ekspor di saat bank sentral mempertahankan kebijakan moneter yang ketat dari berbagai macam risiko.

Berdasarkan data Bank of Korea (BOK) Produk Domestik Bruto (PDB) naik 0,6% dalam tiga bulan hingga akhir September dari kuartal sebelumnya.

Menyitir The Straits Times, para ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan ekspansi 0,5% setelah pertumbuhan mencapai 0,6% dalam tiga bulan termasuk bulan Juni. Momentum dalam perdagangan mungkin akan meningkat pada Oktober-Desember.

Ekspor awal kembali tumbuh untuk pertama kali lebih dari satu tahun terakhir dalam 20 hari pertama bulan Oktober, mengindikasikan kembalinya permintaan eksternal yang dapat membantu mempertahankan dampak positif pada PDB yang timbul dari ekspor bersih.



Harga semikonduktor mulai mencapai titik terendah, memicu harapan bahwa bangkitnya permintaan teknologi global akan kembali mendorong ekspor Korea Selatan. SK Hynix, produsen chip terbesar kedua di Korea Selatan melaporkan penjualan kuartal III 2023 taregt dan mengatakan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan investasi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Ekonomi Korsel sangat sensitif terhadap perubahan harga minyak. Pihak berwenang Korea Selatan menghadapi segudang risiko, mulai dari potensi dampak konflik Israel-Hamas hingga persaingan geopolitik yang membara antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Gubernur BOK Rhee Chang-yong optimitistis ekonomi akan tumbuh sekitar 1,4% pada tahun 2023 seperti yang diperkirakan, tetapi ia mencatat minggu ini bahwa gejolak di Timur Tengah dapat memaksa bank untuk merombak proyeksi pertumbuhan 2,2% untuk tahun 2024.

"Jika konflik berlanjut hingga tahun depan, hal ini dapat meningkatkan inflasi, mengurangi pembelian konsumen dan juga pertumbuhan," kata kepala ekonom KB Kookmin Bank, Chang Jaechul.

"Masih terlalu dini untuk memasukkan hal ini ke dalam prospek ekonomi. Untuk saat ini, pertumbuhan kuartal ketiga tidak terlalu buruk."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
Sekar Laut Tingkatkan...
Sekar Laut Tingkatkan Pasar Ekspor, Bidik Afrika dan Timur Tengah
AS dan China Masuk 3...
AS dan China Masuk 3 Besar Negara Tujuan Ekspor Indonesia, Ini Datanya
BPS: Neraca Dagang RI...
BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD4,33 Miliar per Maret 2025
Putin Kena Imbas Perang...
Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka
Dikepret Tarif Trump,...
Dikepret Tarif Trump, KKP Siap Cari Pasar Alternatif
Kena Tarif Tambahan...
Kena Tarif Tambahan 10 Persen, Eksportir Tekstil dan Garmen RI Terancam
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
Trump Masukkan Biaya...
Trump Masukkan Biaya Pasukan AS dalam Negosiasi Tarif Korea-Jepang
Rekomendasi
Pakistan dan India Bisa...
Pakistan dan India Bisa Perang Habis-habisan Gara-gara Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir
Kejari Jakpus Sita Dokumen...
Kejari Jakpus Sita Dokumen Terkait Korupsi PDNS dari 4 Lokasi
Kejari Jakpus Kantongi...
Kejari Jakpus Kantongi Nama-nama Tersangka Korupsi PDNS Komdigi
Berita Terkini
Tarif Tol Semarang A,B,C...
Tarif Tol Semarang A,B,C Naik Mulai 26 April, Segini Besarannya
12 menit yang lalu
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
52 menit yang lalu
Jadi Inspirasi Negara...
Jadi Inspirasi Negara Lain, Delegasi SSTC Dalami Model Pemberdayaan Petani Muda Berteknologi Kementan
1 jam yang lalu
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
9 jam yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
9 jam yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
10 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Diramal akan...
Harga Emas Diramal akan Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved