Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah ke Rp15.938, Berikut Sentimen Negatifnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus terpuruk mendekati level Rp16.000 hingga perdagangan akhir pekan hari ini. Pada perdagangan sore, Jumat (27/10/2023) terpantau kurs rupiah melemah 49 poin ke level Rp15.938 setelah sebelumnya juga turun ke Rp15.919 per USD.
Pelemahan rupiah juga terlihat pada data JISDOR Bank Indonesia (BI) usai bertengger di Rp15.941/USD. Posisi mata uang Garuda terlihat tak bertenaga setelah kemarin juga masih tertekan menjadi Rp15.933.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat setelah laporan bahwa militer AS menyerang sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah yang memicu kembali aliran dana ke aset-aset safe haven.
"Serangan tersebut, yang dilakukan terhadap dua fasilitas di Suriah Timur, merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, kata Pentagon pada hari Kamis," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (27/10/2023).
Pentagon juga mengatakan, bahwa serangan terhadap pasukan AS telah meningkat sejak dimulainya konflik Israel-Hamas awal bulan ini. Berita ini meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi konflik Timur Tengah yang lebih luas, yang berpotensi menarik lebih banyak kekuatan Arab.
Pertemuan Fed, data inflasi menjadi fokus, meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, bank sentral juga diperkirakan akan mengulangi rencananya untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Namun sebelum itu, pembacaan indeks pengeluaran konsumsi pribadi ukuran inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat. Tanda-tanda inflasi AS yang stagnan memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi.
Tanda-tanda ketahanan perekonomian AS, menyusul data produk domestik bruto (PDB) AS yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal ketiga, juga memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunganya lebih tinggi.
Dari sisi internal, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2023 masih akan tumbuh di atas 5%, yaitu akan tumbuh 5,1% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan melambat jika dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2023 yang sebesar 5,17% yoy.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 akan didukung oleh konsumsi domestik yang meningkat, seiring dengan aktivitas menjelang Pemilu, serta inflasi yang relatif terkendali. Selain itu, investasi bangunan dan nonbangunan mulai dalam tren meningkat seiring dengan progres penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," jelas Ibrahim.
Meskipun dengan situasi yang cukup menekan dan dinamis, konsumsi masih terjaga confidence-nya dan menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai alat kebijakan dan instrumen yang kita miliki. Sedangkan penopangnya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tercatat sebesar 121,7 pada September 2023, meski dinamika global semakin menantang.
Dari sisi manufaktur, PMI manufaktur Indonesia juga masih ekspansif pada level 53,3 pada September 2023. Konsumsi listrik pada periode yang sama tumbuh positif 0,4% meski melambat. Indeks penjualan riil pada September 2023 juga masih tumbuh positif meski melambat menjadi sebesar 1%.
Sejalan dengan pemerintah, lembaga-lembaga internasional juga memperkirakan ekonomi Indonesia masih resilien di kisaran angka 5%. Tahun 2023 ini masih bisa bertahan pada pertumbuhan di 5%.
IMF menyampaikan 5%, Bank Dunia 5%, OECD masih lebih rendah sedikit 4,9%, tapi Bloomberg konsensus Indonesia diperkirakan tahun ini tumbuh di 5%.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini melemah, selanjutnya untuk perdagangan pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.910 - Rp15.970.
Pelemahan rupiah juga terlihat pada data JISDOR Bank Indonesia (BI) usai bertengger di Rp15.941/USD. Posisi mata uang Garuda terlihat tak bertenaga setelah kemarin juga masih tertekan menjadi Rp15.933.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat setelah laporan bahwa militer AS menyerang sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah yang memicu kembali aliran dana ke aset-aset safe haven.
"Serangan tersebut, yang dilakukan terhadap dua fasilitas di Suriah Timur, merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, kata Pentagon pada hari Kamis," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (27/10/2023).
Pentagon juga mengatakan, bahwa serangan terhadap pasukan AS telah meningkat sejak dimulainya konflik Israel-Hamas awal bulan ini. Berita ini meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi konflik Timur Tengah yang lebih luas, yang berpotensi menarik lebih banyak kekuatan Arab.
Pertemuan Fed, data inflasi menjadi fokus, meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, bank sentral juga diperkirakan akan mengulangi rencananya untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Namun sebelum itu, pembacaan indeks pengeluaran konsumsi pribadi ukuran inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat. Tanda-tanda inflasi AS yang stagnan memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi.
Tanda-tanda ketahanan perekonomian AS, menyusul data produk domestik bruto (PDB) AS yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal ketiga, juga memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunganya lebih tinggi.
Dari sisi internal, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2023 masih akan tumbuh di atas 5%, yaitu akan tumbuh 5,1% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan melambat jika dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2023 yang sebesar 5,17% yoy.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 akan didukung oleh konsumsi domestik yang meningkat, seiring dengan aktivitas menjelang Pemilu, serta inflasi yang relatif terkendali. Selain itu, investasi bangunan dan nonbangunan mulai dalam tren meningkat seiring dengan progres penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," jelas Ibrahim.
Meskipun dengan situasi yang cukup menekan dan dinamis, konsumsi masih terjaga confidence-nya dan menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai alat kebijakan dan instrumen yang kita miliki. Sedangkan penopangnya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tercatat sebesar 121,7 pada September 2023, meski dinamika global semakin menantang.
Dari sisi manufaktur, PMI manufaktur Indonesia juga masih ekspansif pada level 53,3 pada September 2023. Konsumsi listrik pada periode yang sama tumbuh positif 0,4% meski melambat. Indeks penjualan riil pada September 2023 juga masih tumbuh positif meski melambat menjadi sebesar 1%.
Sejalan dengan pemerintah, lembaga-lembaga internasional juga memperkirakan ekonomi Indonesia masih resilien di kisaran angka 5%. Tahun 2023 ini masih bisa bertahan pada pertumbuhan di 5%.
IMF menyampaikan 5%, Bank Dunia 5%, OECD masih lebih rendah sedikit 4,9%, tapi Bloomberg konsensus Indonesia diperkirakan tahun ini tumbuh di 5%.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini melemah, selanjutnya untuk perdagangan pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.910 - Rp15.970.
(akr)