Ternyata! Beras Masih Mahal, Bulog hanya Mampu Tahan Harga Naik

Rabu, 01 November 2023 - 15:01 WIB
loading...
Ternyata! Beras Masih...
Para pedagang mengeluhkan masih mahalnya harga beras. Foto/IkhsanPermana/MPI
A A A
JAKARTA - Sejumlah pedagang beras di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, mengeluhkan harga beras yang tinggi dan tak kunjung mengalami penurunan. Salah seorang pedagang bernama Ciko mengatakan, kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak 6 bulan yang lalu dan hingga saat ini belum terjadi penurunan harga.



"Tingginya udah hampir setengah tahun, belum ada turun, malah semakin naik," kata Ciko kepada MPI, Rabu (1/11/2023).

Ciko mengungkapkan, kenaikan harga beras berkisar Rp2.000 hingga Rp3.000 dari harga normal. Beras medium misalnya, dari biasanya hanya dijual Rp9.000 per kg kini dijual Rp11.000 per kg.

"Beras premium sekarang bisa Rp15.000, Rp14.000, masih tinggi, normal biasanya Rp12.000, Rp13.000," ungkapnya.

Senada dengan Ciko, pedagang lain bernama Sarno menyatakan, harga beras bertahan di level yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan biasanya. "Masih mahal, belum ada tanda-tanda untuk turun. Cuma istilahnya bertahan stabil mahalnya, karena ada pasokan Bulog," ujar Sarno.

Dia berharap pemerintah segera punya solusi untuk bisa menurunkan harga beras. Sebab menurutnya hadirnya beras Bulog hanya mampu menahan harga, namun tidak mampu mendorong penurunan.

"Harapan saya ya jelas, biar harga turun, kualitas bagus, jadi biar istilahnya pedagang juga enak, masyarakat juga enak. Kalau kayak gini kan istilahnya jelas ngurangin banget omzet," tuturnya.

Gara-gara mahalnya harga beras, Sarno mengaku omzetnya mengalami penurunan hingga 30% dalam waktu beberapa bulan terakhir. "Jelas ngurangin banget omzet. Banyaklah kalau bicara turun omzet sekitar 20%-30%," ungkap Sarno.

Sarno menjelaskan, tingginya harga beras membuat masyarakat khususnya para pedagang makanan menurunkan volume pembelian. "Orang yang jualan juga belinya terbatas. Contoh misalnya ada yang suka beli 10 liter sekarang beli 5 liter, otomatis kan ngurangin omzet kita juga," ujarnya.



Ia berharap pemerintah bisa tanggap dalam menghadapi permasalahan harga beras sebab menurutnya, mahalnya harga beras sudah berlangsung sejak lama.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2103 seconds (0.1#10.140)