Bos Gapki: Sampai Kiamat Eropa Bakal Jegal Ekspor Sawit RI
loading...
A
A
A
NUSA DUA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia ( Gapki ) Eddy Martono mengungkapkan Uni Eropa (UE) tidak akan pernah berhenti menjegal ekspor sawit dari Indonesia. Pasalnya mereka juga memiliki minyak nabati yang harus dilindungi.
"Jadi apapun itu, sampai kiamat tidak akan pernah selesai karena mereka punya minyak nabati yang harus dilindungi," ujar dia dalam rangkaian acara IPOC 2023, di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/11/2023).
Teranyar, UE menerapkan kebijakan anti deforestasi atau European Union Deforestation-Free Regulations (EUDR). Dalam kebijakan tersebut Eropa tidak mau menerina minyak sawit dari Indonesia karena dalam prosesnya dianggap merusak lingkungan.
Aturan ini akan menjadi tantangan bagi pengusaha sawit di Indonesia karena berdampak pada penurunan harga Crude Palm Oil (CPO). "Ini yang akan menekan kita karena dianggap high risk. Nah itu yang dikhawatirkan," jelasnya.
Regulasi tersebut memberlakukan benchmarking atau pengelompokan negara eksportir berdasarkan tingkat risiko deforestasi di antaranya, tinggi risiko, risiko menengah dan rendah risiko. Berdasarkan standar UE, Indonesia sebagai negara dengan penghasil komoditas yang memiliki risiko deforestasi tinggi salah satunya sawit. Adapun kebijakan EUDR diberlakukan 16 Mei 2023.
"Jadi apapun itu, sampai kiamat tidak akan pernah selesai karena mereka punya minyak nabati yang harus dilindungi," ujar dia dalam rangkaian acara IPOC 2023, di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/11/2023).
Teranyar, UE menerapkan kebijakan anti deforestasi atau European Union Deforestation-Free Regulations (EUDR). Dalam kebijakan tersebut Eropa tidak mau menerina minyak sawit dari Indonesia karena dalam prosesnya dianggap merusak lingkungan.
Aturan ini akan menjadi tantangan bagi pengusaha sawit di Indonesia karena berdampak pada penurunan harga Crude Palm Oil (CPO). "Ini yang akan menekan kita karena dianggap high risk. Nah itu yang dikhawatirkan," jelasnya.
Regulasi tersebut memberlakukan benchmarking atau pengelompokan negara eksportir berdasarkan tingkat risiko deforestasi di antaranya, tinggi risiko, risiko menengah dan rendah risiko. Berdasarkan standar UE, Indonesia sebagai negara dengan penghasil komoditas yang memiliki risiko deforestasi tinggi salah satunya sawit. Adapun kebijakan EUDR diberlakukan 16 Mei 2023.
(nng)