Babak Baru Bank Bukopin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Bukopin bersiap mengarungi lautan baru bersama KB kookmin Bank , bank terbesar kedua di Korea Selatan. Kookmin Bank resmi menjadi pemegang saham pengendali sesuai surat keputusan OJK dengan porsi 33,9% pasca selesainya proses Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Dibalik aksi korporasi skala dunia tersebut, ada peran besar yang dilakukan Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan A Purwantono. Sebagai direktur utama, Rivan punya tugas untuk mengawal kesuksesan aksi korporasi tersebut. Dengan suksesnya Kookmin Bank menjadi pemegang saham terbesar, maka kini Bank Bukopin memasuki babak baru.
Masuknya Rivan menjadi direktur utama Bank Bukopin seolah sudah menjadi takdir bagi dirinya. Pasalnya, baru tujuh pekan mengemban tugas sebagai Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), pemerintah memerintahkan Rivan harus kembali ke Bank Bukopin sebagai pucuk pimpinan tertinggi pada pertengahan Juni 2020 lalu. (Baca: KB Kookmin Bank Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Bank Bukopin)
Tugasnya pun sangat berat, pria kelahiran Kudus, 26 September 1966 ini harus bisa memastikan likuiditas Bank Bukopin dalam keadaan aman dan terjaga. Bagaimana strategi Rivan meningkatkan kinerja Bank Bukopin? Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana Anda melihat kondisi pandemi Covid-19 ini?
Di tengah kondisi dunia menghadapi pandemi Covid-19 saat ini, kita jangan menganggapnya sebagai masalah. Namun ini merupakan sebuah perjalanan hidup. Kalau kita anggap ini sebagai masalah berarti justru kita masalahnya.
Pandemi adalah pembelajaran. Jangan dianggap masalah apalagi berandai-andai yang tidak realistis. Misalnya di tengah kemacetan orang bicara 'Tau gitu aku gak lewat sini'. Ucapan begitu kan tidak ada manfaatnya. Harusnya fokus lakukan apa yang bisa kita lakukan saat ini. (Baca juga: Sikap Mensos Tolak Kader Partai Jadi Koordinator PKH Diapresiasi)
Tantangan yang Anda hadapi di Bukopin?
Di masa lalu Bukopin sebagai bank pernah mengalami tantangan permodalan, kemudian melakukan IPO di 2017. Dampaknya ke CAR tapi mampu pulih cepat di 2018, juga sudah rights issue lalu masuk Kookmin Bank. Sehingga sebelumnya komposisi saham Bosowa 23% yang tertinggi, lalu Kookmin 22%, dan pemerintah 9%.
Dibalik aksi korporasi skala dunia tersebut, ada peran besar yang dilakukan Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan A Purwantono. Sebagai direktur utama, Rivan punya tugas untuk mengawal kesuksesan aksi korporasi tersebut. Dengan suksesnya Kookmin Bank menjadi pemegang saham terbesar, maka kini Bank Bukopin memasuki babak baru.
Masuknya Rivan menjadi direktur utama Bank Bukopin seolah sudah menjadi takdir bagi dirinya. Pasalnya, baru tujuh pekan mengemban tugas sebagai Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), pemerintah memerintahkan Rivan harus kembali ke Bank Bukopin sebagai pucuk pimpinan tertinggi pada pertengahan Juni 2020 lalu. (Baca: KB Kookmin Bank Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Bank Bukopin)
Tugasnya pun sangat berat, pria kelahiran Kudus, 26 September 1966 ini harus bisa memastikan likuiditas Bank Bukopin dalam keadaan aman dan terjaga. Bagaimana strategi Rivan meningkatkan kinerja Bank Bukopin? Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana Anda melihat kondisi pandemi Covid-19 ini?
Di tengah kondisi dunia menghadapi pandemi Covid-19 saat ini, kita jangan menganggapnya sebagai masalah. Namun ini merupakan sebuah perjalanan hidup. Kalau kita anggap ini sebagai masalah berarti justru kita masalahnya.
Pandemi adalah pembelajaran. Jangan dianggap masalah apalagi berandai-andai yang tidak realistis. Misalnya di tengah kemacetan orang bicara 'Tau gitu aku gak lewat sini'. Ucapan begitu kan tidak ada manfaatnya. Harusnya fokus lakukan apa yang bisa kita lakukan saat ini. (Baca juga: Sikap Mensos Tolak Kader Partai Jadi Koordinator PKH Diapresiasi)
Tantangan yang Anda hadapi di Bukopin?
Di masa lalu Bukopin sebagai bank pernah mengalami tantangan permodalan, kemudian melakukan IPO di 2017. Dampaknya ke CAR tapi mampu pulih cepat di 2018, juga sudah rights issue lalu masuk Kookmin Bank. Sehingga sebelumnya komposisi saham Bosowa 23% yang tertinggi, lalu Kookmin 22%, dan pemerintah 9%.