Mengenal Ignasius Jonan, Sosok Pembawa Perubahan KAI
loading...
A
A
A
Atas tindakan yang dilakukannya itu, pada tahun 2013, Jonan kembali mencatatkan laba sebesar Rp560,4 miliar. Jonan juga melipatgandakan aset KAI dari Rp5,7 triliun pada 2008, menjadi Rp15,2 triliun pada 2013, atau terjadi peningkatan mendekati tiga kali lipat.
Semua perubahan yang terjadi diketahui karena dia sering turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi kereta api dan berinteraksi dengan masyarakat. Jonan juga tidak segan-segan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan atau menyalahgunakan wewenangnya.
Pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo mengangkat Jonan sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja. Sebagai Menteri Perhubungan, Jonan bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan semua moda transportasi di Indonesia, seperti darat, laut, udara, dan perpipaan.
Jonan melanjutkan program-program yang telah dilakukan saat ia menjadi Dirut PT KAI, seperti revitalisasi infrastruktur transportasi, peningkatan pelayanan publik, pengembangan transportasi massal, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran transportasi.
Namun, Jonan tidak lama menjadi Menteri Perhubungan karena diberhentikan pada 27 Juli 2016. Ia kemudian dipindah tugaskan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia ke-17.
Jonan menggantikan Arcandra Tahar yang diberhentikan karena masalah kewarganegaraan. Sebagai Menteri ESDM, Jonan mengemban tugas untuk mengelola sumber daya alam Indonesia, seperti minyak, gas, batubara, mineral, dan panas bumi.
Jonan juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kemandirian energi nasional, mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor ESDM, serta melindungi lingkungan hidup dari dampak eksploitasi ESDM.
Jabatannya sebagai menteri berakhir hingga Kabinet Indonesia Kerja dibubarkan. Jonan meninggalkan kariernya sebagai menteri pada 20 Oktober 2019.
Setelah tidak menjadi menteri, Jonan tidak berhenti berkontribusi bagi Indonesia. Ia tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga besar Kereta Api Indonesia dan memberikan masukan dan saran untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia.
Semua perubahan yang terjadi diketahui karena dia sering turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi kereta api dan berinteraksi dengan masyarakat. Jonan juga tidak segan-segan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan atau menyalahgunakan wewenangnya.
3. Karier sebagai Menteri Perhubungan
Pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo mengangkat Jonan sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja. Sebagai Menteri Perhubungan, Jonan bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan semua moda transportasi di Indonesia, seperti darat, laut, udara, dan perpipaan.
Baca Juga
Jonan melanjutkan program-program yang telah dilakukan saat ia menjadi Dirut PT KAI, seperti revitalisasi infrastruktur transportasi, peningkatan pelayanan publik, pengembangan transportasi massal, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran transportasi.
Namun, Jonan tidak lama menjadi Menteri Perhubungan karena diberhentikan pada 27 Juli 2016. Ia kemudian dipindah tugaskan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia ke-17.
4. Karier sebagai Menteri ESDM
Jonan menggantikan Arcandra Tahar yang diberhentikan karena masalah kewarganegaraan. Sebagai Menteri ESDM, Jonan mengemban tugas untuk mengelola sumber daya alam Indonesia, seperti minyak, gas, batubara, mineral, dan panas bumi.
Jonan juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kemandirian energi nasional, mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor ESDM, serta melindungi lingkungan hidup dari dampak eksploitasi ESDM.
Jabatannya sebagai menteri berakhir hingga Kabinet Indonesia Kerja dibubarkan. Jonan meninggalkan kariernya sebagai menteri pada 20 Oktober 2019.
5. Karier setelah Menjadi Menteri
Setelah tidak menjadi menteri, Jonan tidak berhenti berkontribusi bagi Indonesia. Ia tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga besar Kereta Api Indonesia dan memberikan masukan dan saran untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia.