Jababeka Residence Membidik Segmen Atas dan Ekspatriat

Senin, 16 Oktober 2017 - 22:10 WIB
Jababeka Residence Membidik Segmen Atas dan Ekspatriat
Jababeka Residence Membidik Segmen Atas dan Ekspatriat
A A A
JAKARTA - PT Jababeka Tbk tampil dengan wajah baru dengan bertransformasi menjadi Jababeka Residence. Melalui anak usahanya, PT Grahabuana Cikarang Jababeka, Jababeka bersiap diri menjadi kota mandiri internasional dengan lahan seluas 500 hektare, dimana berpotensi bisa dikembangkan hingga 800 hektare.

Presiden Direktur Grahabuana Cikarang, Sutedja Darmono mengungkapkan Jababeka Residence merupakan kawasan residensial dan komersial yang khusus untuk membidik pasar kelas atas dan ekspatriat di Indonesia.

"Target segmen kelas atas dan internasional karena pasar ekspatriat di kota Jababeka sangat besar. Ada 10 ribu ekspatriat yang kontribusinya sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Cikarang dan Bekasi. Ini yang kami lihat sebagai potensi pasar untuk mengembangkan Jababeka Residence sebagai kota mandiri Internasional," kata Sutedja di Menara Batavia Jakarta, Senin (16/10/2017).

Sebagai tahap awal, perusahaan akan mengembangkan kawasan tersebut dengan konsep Jepang. Yaitu proyek Jababeka Golf City seluas 3,7 hektare yang bekerja sama dengan Creed Group, salah satu pengembang kenamaan asal Jepang. Kerja sama ini menelan investasi Rp1 triliun, dimana porsi Jababeka sebesar 60% dan Creed Group 40%.

Proyek kolaborasi tersebut akan dikembangkan dalam waktu sekitar lima tahun di mana sebagian besarnya akan ditujukan untuk proyek residensial. Tahap pertama, telah dirilis satu tower apartemen sewa bertajuk Kawana Golf Residence mengusung konsep Jepang modern sebanyak 234 unit dengan investasi Rp300 miliar.

Proyek apartemen sewa ini akan dijual kepada investor namun setelah beroperasi akan dioperasikan oleh operator asal Jepang yang juga terafiliasi dengan Creed Group. Apartemen yang menawarkan pemandangan lapangan golf Jababeka itu dijual dengan harga mulai Rp1 miliar-Rp1,7 miliar. "Sejak diperkenalkan pada 9 Oktober lalu, kami sudah mendapat nomor urut pemesanan (NUP) sebanyak 50% dari total unit, " kata Sutedja.

Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan mengembangkan proyek dengan konsep dari negara-negara lainnya, seperti Korea, China, Taiwan, Amerika Serikat, dan juga berkonsep Indonesia. Hal ini seiring negara asal ekspatriat yang berada di Jababeka, dimana masih didominasi warga Korea Selatan, Jepang, Taiwan, China, AS, dan Australia.

Sutedja pun optimistis pengembangan Jababeka Residence yang menyasar kalangan kelas atas dan ekspatriat ini akan diterima dengan baik di pasar properti. Menurut dia, sejatinya fundamental ekonomi Indonesia cukup baik, dengan angka pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5%.

"Kami optimistis dengan proyek kelas premium yang menyasar kalangan atas akan diterima baik. Soal anggapan daya beli melesu, itu karena kelompok menengah dan atas masih menyimpan yang dan belum membelanjakan. Makanya kami bangun produk yang bagus agar mereka mau spend di properti," ujarnya kepada SINDOnews.

Dan menurut dia, jumlah masyarakat kelas menengah dan menengah atas setiap tahun terus meningkat. Ini sejalan dengan membaiknya perekonomian dan stabilitas politik. Prospek penjualan properti untuk tahun 2018 diyakini akan semakin baik khususnya di Cikarang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5986 seconds (0.1#10.140)