Sektor Properti Tunjukkan Sinyal Pemulihan di Kuartal III

Jum'at, 20 Oktober 2017 - 15:42 WIB
Sektor Properti Tunjukkan Sinyal Pemulihan di Kuartal III
Sektor Properti Tunjukkan Sinyal Pemulihan di Kuartal III
A A A
JAKARTA - Indeks properti nasional selama kuartal III/2017 menunjukkan tanda-tanda pemulihan, hal ini didukung kemampuan pemerintah untuk mendorong ekonomi nasional ke arah yang lebih positif. Sejumlah kebijakan pemerintah seperti BI 7-Day Repo Rate, Tax Amnesty, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Paket Kebijakan Ekonomi, diyakini turut mendorong pertumbuhan properti nasional.

"Pada Q3 pasar properti terlihat stabil, pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetapi penjual masih memperhatikan daya beli konsumen, hal ini menunjukkan bahwa pasar properti sedang berada pada fase soft market," kata Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/10/2017).

Berdasarkan indeks properti nasional yang dirangkum Rumah.com, pada kuartal I/2017 terdapat kenaikan tipis 0,4% dibandingkan kuartal yang sama di tahun 2016 (q-o-q). Berlanjut pada kuartal II/2017 tumbuh sebesar 0,97% (q-o-q).

Sementara di sisi volume suplai properti, indeks menunjukkan sedikit fluktuasi dimana pada kuartal I/2017 mencatat kenaikan sebesar 11,4% (q-o-q), selanjutnya mengalami penurunan sebesar 2,1% pada kuartal II/2017 (q-o-q). Pada III/2017 suplai pulih dan meningkat hingga sebesar 10,7% (q-o-q). Secara year-on-year, kenaikan pada kuartal III/2017 mencapai 23%.

"Peningkatan suplai properti ini mengindikasikan bahwa penjual lebih percaya diri dengan situasi pasar properti pada Q3. Semakin banyaknya suplai membuat konsumen semakin mudah menentukan pilihan residensial, baik berdasarkan lokasi, harga, dan jenisnya," paparnya.

Di sisi perilaku konsumen, Rumah.com Property Affordability Sentiment Index kuartal II/2017 menunjukkan, kepemilikan rumah bukanlah hal yang eksklusif lagi, karena 69% responden mengaku sudah memiliki rumah dan 29% di antaranya memiliki lebih dari satu rumah.

"Properti, khususnya residensial, yang diminati masih berkisar pada properti kelas menengah, dengan sistem pembayaran yang diminati adalah cicilan jangka panjang," terang dia.

Iklim properti nasional di tahun 2017 memuaskan, dinyatakan oleh 63% responden, sementara 54% responden mengaku puas dengan usaha pemerintah untuk membuat harga rumah lebih terjangkau.

Rumah tapak cluster sebagai pilihan tipe properti yang akan dibeli, dinyatakan oleh 97% responden. Sementara rumah tapak cluster (perumahan) dianggap lebih aman dibandingkan apartemen ataupun rumah non-cluster.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7694 seconds (0.1#10.140)