Menperin Sebut Sektor Manufaktur Sumbang 22% PDB
A
A
A
JAKARTA - Sektor manufaktur sampai kuartal III/2017 menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 22%. Masuk peringkat empat besar dunia sebagai penyumbang PDB.
Penegasan tersebut disampaikan Menteri Perinduatrian Airlangga Hartarto saat penyampaian capaian tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Ruang Garuda Kemenperin, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Menurutnya, selama tiga tahun ini sumbangan PDB dari manufaktur mencapai 22%, bahkan di dunia masuk empat besar negara penyumbang PDB. Tertinggi, Korea dengan mencapai 29%, kemudian China sebesar 27% dan Jerman mencapai 23%.
"Inilah prestasi yang cukup bagus. Bayangkan dengan Jepang yang hanya 19% dan bahkan manufaktur India hanya mampu menyumbang PDB 16%," kata dia.
Bahkan, lanjut Airlangga, dalam program prioritas untuk menumbuhkan papulasi industri, upaya Kemenperin menunjukkan hasil cukup memuaskan.
Dia menambahkan, selama periode 2015-2017, jumlah unit usaha industri menengah dan sedang mengalaml peningkatan signifikan. Sampai kuartal II/2017 mencapai 4.433 unit usaha.
"Jika dibanding 2014 sebanyak 1.288 unit usaha. Peningkatan ini kami targetkan akan terus berlangsung pada periode dua tahun ke depan hingga mencapai 8.488 unit usaha dan puncaknya akhir 2019," pungkasnya.
Penegasan tersebut disampaikan Menteri Perinduatrian Airlangga Hartarto saat penyampaian capaian tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Ruang Garuda Kemenperin, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Menurutnya, selama tiga tahun ini sumbangan PDB dari manufaktur mencapai 22%, bahkan di dunia masuk empat besar negara penyumbang PDB. Tertinggi, Korea dengan mencapai 29%, kemudian China sebesar 27% dan Jerman mencapai 23%.
"Inilah prestasi yang cukup bagus. Bayangkan dengan Jepang yang hanya 19% dan bahkan manufaktur India hanya mampu menyumbang PDB 16%," kata dia.
Bahkan, lanjut Airlangga, dalam program prioritas untuk menumbuhkan papulasi industri, upaya Kemenperin menunjukkan hasil cukup memuaskan.
Dia menambahkan, selama periode 2015-2017, jumlah unit usaha industri menengah dan sedang mengalaml peningkatan signifikan. Sampai kuartal II/2017 mencapai 4.433 unit usaha.
"Jika dibanding 2014 sebanyak 1.288 unit usaha. Peningkatan ini kami targetkan akan terus berlangsung pada periode dua tahun ke depan hingga mencapai 8.488 unit usaha dan puncaknya akhir 2019," pungkasnya.
(izz)