Imbas Covid-19, Menperin Sebut Pertumbuhan Industri Hanya Berkisar 0,7%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (kemenperin) mengkoreksi target pertumbuhan industri pada 2020 menjadi 2,5% dari sebelumnya dipatok 5,3%. Hal ini terjadi sebagai imbas dari pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pertumbuhan industri 2,5% itu berdasarkan asumsi jika pertumbuhan ekonomi berkisar 2,4% hingga 2,5%. Namun apabila kondisi semakin memburuk, maka pertumbuhan industri akan semakin menurun.
"Apabila Covid-19 berdampak buruk hingga memukul pertumbuhan ekonomi ke angka 0,5%, maka pertumbuhan industri diprediksi akan berkisar 0,7 hingga 0,8 %," Kata Agus di saat konferensi video di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Meski ada penurunan proyeksi, lanjut Agus, sesuai dengan PMI sampai Maret, manufaktur masih menunjukkan geliat yang baik. Hal itu pun tercermin dari realisasi kontribusi ekspor manufaktur yakni 78,96% dari seluruh sektor.
Kinerja pengapalan sektor manufaktur nasional pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 10,11% dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut dia, industri manufaktur mulai mengalami tekanan sejak Maret 2020, namun data ekspor industri manufaktur dalam periode Januari-Maret masih memberikan kinerja yang baik
"Sayang sekali memang kondisi yang sedang baik-baiknya ini harus dihadapkan pada kondisi pandemi covid-19. Tapi tidak apa-apa, kita hadapi bersama-sama dan InsyaAllah kita akan menang," tandasnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pertumbuhan industri 2,5% itu berdasarkan asumsi jika pertumbuhan ekonomi berkisar 2,4% hingga 2,5%. Namun apabila kondisi semakin memburuk, maka pertumbuhan industri akan semakin menurun.
"Apabila Covid-19 berdampak buruk hingga memukul pertumbuhan ekonomi ke angka 0,5%, maka pertumbuhan industri diprediksi akan berkisar 0,7 hingga 0,8 %," Kata Agus di saat konferensi video di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Meski ada penurunan proyeksi, lanjut Agus, sesuai dengan PMI sampai Maret, manufaktur masih menunjukkan geliat yang baik. Hal itu pun tercermin dari realisasi kontribusi ekspor manufaktur yakni 78,96% dari seluruh sektor.
Kinerja pengapalan sektor manufaktur nasional pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 10,11% dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut dia, industri manufaktur mulai mengalami tekanan sejak Maret 2020, namun data ekspor industri manufaktur dalam periode Januari-Maret masih memberikan kinerja yang baik
"Sayang sekali memang kondisi yang sedang baik-baiknya ini harus dihadapkan pada kondisi pandemi covid-19. Tapi tidak apa-apa, kita hadapi bersama-sama dan InsyaAllah kita akan menang," tandasnya.
(akr)