Negara Eropa Ini Ungkap Besarnya Kerusakan Finansial Imbas Hilangnya Gas Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Slovakia telah kehilangan lebih dari dua pertiga dari pendapatan yang dihasilkan dari transit gas alam Rusia . Hal ini menurut laporan hasil keuangan yang diterbitkan bulan ini oleh operator jaringan transmisi gas negara Eustream.
Data menunjukkan bahwa dalam 12 bulan menjelang Juli 2023, negara itu mengangkut total 16,97 miliar meter kubik (bcm) gas Rusia, dengan pendapatan dari transit sebesar 226,5 juta euro atau USD242,8 juta yang jika dirupiahkan mencapai Rp3,7 triliun (kurs Rp15.460/USD).
Sementara itu sebelum perang Ukraina berkecambuk hingga gelombang sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, negara itu biasanya mengangkut rata-rata sekitar 60 bcm komoditas Rusia per tahun. Pada tahun keuangan dari Agustus 2019 hingga Juli 2020, misalnya, Eustream mengangkut hanya kurang dari 61 bcm dan pendapatannya mencapai 748.04 juta euro.
Pakar industri telah mengaitkan penurunan tajam volume transit gas Rusia dengan konflik Ukraina. Slovakia menerima komoditas dari jalur transit melalui Ukraina, di mana aliran tersebut menyusut setelah Kiev menutup stasiun pompa bensin utamanya, Sokhranovka, pada Mei 2022.
Perusahaan energi utama Rusia, Gazprom terus memasok gas untuk transit melalui satu-satunya stasiun yang tersisa, Sudzha, tetapi aliran gas yang memungkinkan sekitar 40 juta meter kubik per hari.
Seiring menyusutnya arus transit menjadi kurang dari sepertiga dari rata-rata pra-konflik, selain itu pendapatan turun lebih dari tiga kali lipat. Analis Slovakia khawatir bahwa anggaran negara dengan cepat kehilangan salah satu sumber pendapatan utamanya.
Menurut media lokal DennĂk Postoj, pemerintah menerima sekitar setengah dari pendapatan perusahaan baik melalui pajak penghasilan atau dividen.
Selain itu analis mencemaskan, bahwa Slovakia dapat kehilangan hubungannya dengan gas Rusia. Dalam sebuah wawancara bulan lalu, direksi raksasa energi Ukraina Naftogaz, Aleksey Chernyshov mengatakan, negaranya tidak akan memperpanjang kontrak transit gasnya dengan Rusia, yang berakhir pada akhir 2024.
Data menunjukkan bahwa dalam 12 bulan menjelang Juli 2023, negara itu mengangkut total 16,97 miliar meter kubik (bcm) gas Rusia, dengan pendapatan dari transit sebesar 226,5 juta euro atau USD242,8 juta yang jika dirupiahkan mencapai Rp3,7 triliun (kurs Rp15.460/USD).
Sementara itu sebelum perang Ukraina berkecambuk hingga gelombang sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, negara itu biasanya mengangkut rata-rata sekitar 60 bcm komoditas Rusia per tahun. Pada tahun keuangan dari Agustus 2019 hingga Juli 2020, misalnya, Eustream mengangkut hanya kurang dari 61 bcm dan pendapatannya mencapai 748.04 juta euro.
Pakar industri telah mengaitkan penurunan tajam volume transit gas Rusia dengan konflik Ukraina. Slovakia menerima komoditas dari jalur transit melalui Ukraina, di mana aliran tersebut menyusut setelah Kiev menutup stasiun pompa bensin utamanya, Sokhranovka, pada Mei 2022.
Perusahaan energi utama Rusia, Gazprom terus memasok gas untuk transit melalui satu-satunya stasiun yang tersisa, Sudzha, tetapi aliran gas yang memungkinkan sekitar 40 juta meter kubik per hari.
Seiring menyusutnya arus transit menjadi kurang dari sepertiga dari rata-rata pra-konflik, selain itu pendapatan turun lebih dari tiga kali lipat. Analis Slovakia khawatir bahwa anggaran negara dengan cepat kehilangan salah satu sumber pendapatan utamanya.
Menurut media lokal DennĂk Postoj, pemerintah menerima sekitar setengah dari pendapatan perusahaan baik melalui pajak penghasilan atau dividen.
Selain itu analis mencemaskan, bahwa Slovakia dapat kehilangan hubungannya dengan gas Rusia. Dalam sebuah wawancara bulan lalu, direksi raksasa energi Ukraina Naftogaz, Aleksey Chernyshov mengatakan, negaranya tidak akan memperpanjang kontrak transit gasnya dengan Rusia, yang berakhir pada akhir 2024.