Demi Rp392 Triliun, Emiten Ini Main-Main dengan Pasar Mainan Amerika Serikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia , PT Sunindo Adipersada Tbk membidik pasar mainan di Amerika Serikat (AS). Langkah ini ditempuh karena pangsa pasar mainan di AS memiliki potensi yang besar.
Direktur Utama Sunindo Adipersada Iwan Tirtha menjelaskan, pangsa pasar mainan anak di AS itu cukup besar. Apalagi, saat ini sedang terjadi perang dagang antara AS dan China. Sehingga produk China kan sulit masuk ke Negeri Paman Sam tersebut.
"Banyak negara yang memperebutkan porsi dari China ini," kata Iwan dalam market review IDX Channel, Kamis (6/8/2020). ( Baca juga:Tragedi Ledakan Beirut: Pentagon Bilang Kecelakaan, Trump Sebut Serangan )
Ia mengungkapkan, porsi perdagangan mainan anak dari China ke AS mencapai USD28 miliar atau setara Rp392 triliun (kurs Rp14.000). Sedangkan, dari Indonesia ke AS baru USD208 juta saja.
"Jika kita bisa mendapatkan porsi sebesar 10% saja dari porsi yang dimiliki China, maka kita akan mendapatkan USD2,8 miliar (Rp39,2 triliun)," jelasnya.
Iwan optimistis, bahwa pihaknya bisa menembus pasar AS. Hal tersebut didasari oleh kualitas mainan yang dimiliki Sunindo Adipersada cukup tinggi.
"Dengan jaringan yang kuat di AS serta kualitas yang tinggi, kami yakin bisa menembus pasar AS lebih besar lagi," pungkasnya.
Direktur Utama Sunindo Adipersada Iwan Tirtha menjelaskan, pangsa pasar mainan anak di AS itu cukup besar. Apalagi, saat ini sedang terjadi perang dagang antara AS dan China. Sehingga produk China kan sulit masuk ke Negeri Paman Sam tersebut.
"Banyak negara yang memperebutkan porsi dari China ini," kata Iwan dalam market review IDX Channel, Kamis (6/8/2020). ( Baca juga:Tragedi Ledakan Beirut: Pentagon Bilang Kecelakaan, Trump Sebut Serangan )
Ia mengungkapkan, porsi perdagangan mainan anak dari China ke AS mencapai USD28 miliar atau setara Rp392 triliun (kurs Rp14.000). Sedangkan, dari Indonesia ke AS baru USD208 juta saja.
"Jika kita bisa mendapatkan porsi sebesar 10% saja dari porsi yang dimiliki China, maka kita akan mendapatkan USD2,8 miliar (Rp39,2 triliun)," jelasnya.
Iwan optimistis, bahwa pihaknya bisa menembus pasar AS. Hal tersebut didasari oleh kualitas mainan yang dimiliki Sunindo Adipersada cukup tinggi.
"Dengan jaringan yang kuat di AS serta kualitas yang tinggi, kami yakin bisa menembus pasar AS lebih besar lagi," pungkasnya.
(uka)