Ini Penyebab Jumlah Pengangguran di RI Meningkat

Senin, 06 November 2017 - 16:22 WIB
Ini Penyebab Jumlah...
Ini Penyebab Jumlah Pengangguran di RI Meningkat
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah pengangguran di Indonesia yang naik 10.000 orang hingga Agustus 2017. Pada tahun lalu, jumlah pengangguran mencapai 7,03 juta orang, dan pada tahun ini atau hingga Agustus 2017 naik menjadi 7,04 juta orang.

(Baca Juga: Jumlah Pengangguran RI Naik 10.000 Orang Tahun Ini)

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M Sairi Hasbullah mengungkapkan, meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia terjadi karena banyak tenaga kerja yang baru lulus pendidikan. Bahkan, jumlah tenga kerja yang baru lulus jauh lebih besar dibanding Agustus 2016.

"Tingkat pengangguran agak naik dari Agustus 2016 ke Agustus 2017, banyak faktornya. Pertama, suplai tenaga kerja banyak yang baru lulus pendidikan dan lain lain. Agustus dulu juga banyak, tapi ini lebih banyak," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/11/2017).

(Baca Juga: Tenaga Kerja RI Masih Didominasi Lulusan SMP ke Bawah)

Kemudian, lanjut dia, daya serap di sektor konstruksi mengalami stagnansi. Hal ini lantaran pembangunan infrastruktur banyak yang telah selesai, hal ini berarti kontrak tenaga kerja pun selesai.

"Ada jeda dari selesai infrastruktur yang satu ke yang lain, sementara tidak bekerja mereka tapi tetap mencari pekerjaan. Bisa saja seperti itu. Jadi belum terserap di infrastruktur yang ada," imbuhnya.

Masih menurut Sairi, penyebab pengangguran juga terjadi karena menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Hal ini terjadi akibat adanya perubahan (shifting) dari tenaga kerja menjadi ibu rumah tangga.

"Jadi ada shifting, gerakan tenaga kerja menurun di pertanian. Kemungkinan penurunan ini sebagian besar kembali ke ibu rumah tangga. Tapi sebagian mungkin masih mencari yang pas. Jadi menurunnya daya serap sektor pertanian, diikuti upaya mereka mencari pekerjanan yang pas, berarti sementara mereka pengangguran," terang dia.

Terlepas dari itu, Sairi menilai bahwa sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan justru mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja. "Nah, jadi mungkin ada semacam perlambatan daya serap di sektor konstruksi. Kalau dilihat datanya ada semacam stagnan daya serap di sektor konstruksi," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6336 seconds (0.1#10.140)