Perpanjangan Bantuan Pangan Dinilai Bermuatan Politis, Ini Dalih Kepala Bapanas

Senin, 20 November 2023 - 11:30 WIB
loading...
A A A
“Dapat dilihat, selama dua kali tahap penyaluran bantuan pangan beras di tahun ini, inflasi dapat terjaga, terutama inflasi beras. Begitu pula harga beras di konsumen yang dapat ditekan agar tidak bergejolak semakin tinggi,” ujar eks Direktur Utama ID Food ini.

Bantuan pangan beras tahap pertama yang disalurkan sejak April sampai Juli 2023, turut mendorong penurunan tingkat inflasi beras. Tercatat pada Februari 2023 tingkat inflasi beras secara bulanan (month to month) berada di 2,63%. Ini semakin menurun hingga mengalami deflasi pada Juli 2023.

Selanjutnya, pasca-penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua yang dimulai kembali di September 2023, menunjukan penurunan inflasi beras secara bulanan. Pada September 2023, inflasi beras secara bulanan tercatat ada di 5,61%. Sementara inflasi beras di Oktober 2023 turun menjadi 1,72%.

Lebih lanjut, total keluarga yang akan menerima bantuan pangan beras di 2024 sebanyak 22.004.077 KPM. Ini berdasarkan data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).



“Bantuan pangan beras di tahun depan itu diberikan ke 22 juta masyarakat yang sangat membutuhkan. Itu sekitar 10 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki daya beli yang rendah. Saat bantuan ini disalurkan akan bisa menguatkan daya beli masyarakat dan pada akhirnya menjaga inflasi nasional,” pungkas Arief.

(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)