Kementan Ajak Generasi Muda Bangun Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Kamis, 09 November 2017 - 14:24 WIB
Kementan Ajak Generasi Muda Bangun Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kementan Ajak Generasi Muda Bangun Ketahanan Pangan Berkelanjutan
A A A
BOGOR - Dalam rangka memperingati hari pangan sedunia tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang diselenggarakan di Stadion Pakan Sari Bogor hari ini, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak pemuda berusia produktif dapat membangun ketahanan pangan berkelanjutan.

Acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke 37 tingkat Pemprov Jabar ini dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Bogor Nurhayati, dan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi.

"Kita di dunia sama menyadari bahwa jumlah pemuda yang berprofesi sebagai petani yang bekerja dipertanian saat ini semakin berkurang. Secara statistik jumlah petani saat ini adalah usia 50 tahun ke atas," kata dia dalam acara tersebut di Bogor, Kamis (9/11/2017).

Menurutnya, peringatan hari pangan sedunia menitikberatkan bahwa pembangunan pedesaan agar dapat dijadikan sebagai salah satu upaya memberdayakan pemuda dari berbagai usia produktif di bidang pertanian secara modern dan inovatif. Sehingga, mampu mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

Agung menuturkan bahwa Jabar menjadi kontributor terbesar dalam mewujudkan swasembada pangan dalam negeri dan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Jabar juga sebagai penyangga pangan terbesar DKI.

"Sebesar 25%-30% protein hewani nasional berasal dari Jabar, menyumbang 40% komuditas hortikultura. Jabar dan Jawa Timur adalah provinsi terbesar penyumbang beras atau stok pangan nasional," imbuhnya.

Dalam mendukung pembangunan pertanian modern, pemerintah melalui Kementan telah membagikan lebih dari 180 ribu unit alat mesin pertanian dengan tujuan meningkatkan efisiensi produksi yang bisa menarik anak muda kembali ke dunia pertanian.

Di samping itu, pemerintah telah melakukan perluasan sawah, pencetakan persawahan baru hampir 150 ribu hektare (ha), rehabitasi jaringan sekitar 3 juta ha. Selain itu, pemerintah juga telah mengadakan asuransi usaha tani dan perternakan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4512 seconds (0.1#10.140)