Alibaba Raih Rp343,24 Triliun dalam Waktu 24 Jam

Senin, 13 November 2017 - 14:00 WIB
Alibaba Raih Rp343,24 Triliun dalam Waktu 24 Jam
Alibaba Raih Rp343,24 Triliun dalam Waktu 24 Jam
A A A
BEIJING - Perusahaan raksasa e-commerce China Alibaba berhasil meraih rekor dalam pesta belanja online atau yang dikenal dengan Singles Day senilai USD25,4 miliar (Rp343,24 triliun). Pada tahun lalu total penjualan Singles Day mencapai USD17,8 miliar (Rp240,54 triliun).

Singles Day merupakan pesta belanja online yang menjadi pusat perhatian di China selama bertahun-tahun. Penjualan online itu mampu mengalahkan penjualan selama Black Friday dan Cyber Monday. Hingga Sabtu malam (11/11/2017) lalu, nilai penjualan khusus Alibaba saja mencapai USD25.386.927848 atau meningkat 40% dari total penjualan tahun lalu.

Nilai transaksi tersebut diperkirakan mencakup 1,5 miliar paket barang yang akan dikirim dalam enam hari mendatang. "Ini (Singles Day) merupakan acara terbesar untuk China dan untuk ekonomi China," ungkap pendiri dan Vice Chairman Alibaba Joseph Tsai seperti dilansir Reuters.

Dia menegaskan pada Singles Day, berbelanja itu seperti olahraga. "Itu (Singles Day) juga hiburan," sebutnya. Tsai mengungkapkan peningkatan pendapatan konsumen kelas menengah China yang berjumlah lebih dari 300 juta mampu membantu meningkatkan penjualan online. Dan itu, menurut dia, akan terus berlanjut. "Ini kelompok kuat (kelas menengah) yang mengendalikan konsumsi China," ujarnya.

Ditambahkan oleh CEO Alibaba Group Daniel Zhang, pencapaian transaksi Singles Day tersebut akan memberikan kontribusi positif pada perkembangan e-commerce baik secara global maupun domestik. "Festival (Singles Day) menjadi pertandingan olimpiade dalam e-commerce. Ini merupakan capaian yang menakjubkan," ujar Zhang.

Nilai transaksi Alibaba pada Singles Day itu sama dengan pendapatan domestik bruto (PDB) Islandia atau Kamerun. Itu juga mengalahkan Cyber Monday di Amerika Serikat yang hanya meraih penjualan online senilai USD3,45 miliar pada tahun lalu. Singles Day menjadi hari libur informal di China yang sebenarnya untuk merayakan orang jomblo dalam satu hari pada 11/11.

Alibaba menjadikan Singles Day itu sebagai festival diskon sejak 2009. Alibaba pun kini menggunakan acara itu secara besar-besaran untuk memberikan diskon. Mereka mengajak banyak perusahaan internasional untuk meramaikan konsep tersebut. Menurut firma riset eMarketer, 40% barang dan brand yang dijual Alibaba pada Singles Day kali ini berasal dari luar China.

Kini Singles Day juga bukan hanya menarget pembeli asal China semata, tapi juga menarget pembeli dari negara lain. "Pemain lokal di Asia Tenggara seperti Lazada (anak perusahaan Alibaba), Zalora, dan Shopee juga meluncurkan promosi Singles Day sendiri pada tahun ini," ungkap analis firma riset For rester, Xiaofeng Wang, seperti dilansir CNN.

Hanya dalam satu jam sejak Singles Day dimulai, Alibaba mampu menggaet USD10 miliar penjualan. "Dinilai dari skala itu, sebenarnya Singles Day (versi Alibaba) semakin mengecil karena banyak acara serupa," papar Ben Cavender, analis dari China Market Research Group yang berbasis di Shanghai.

Singles Day sebagai festival belanja mampu menjual 140.000 merek dan menggaet pebisnis yang berpartisipasi. Itu meningkat drastis bila dibandingkan dengan 2016 di mana terdapat 98.000 merek dan bisnis yang terlibat dalam transaksi. Pada pembukaan Singles Day Alibaba, pendiri dan Chairman Alibaba Jack Ma mengundang aktris Nicoles Kidman, penyanyi Pharell Williams, dan para musisi serta bintang film China seperti Zhang Ziyi dan Fan Bingbing.

Di tengah peningkatan nilai transaksi Singles Day, banyak e-commerce asal China juga bersaing ketat untuk merebut hati para pembeli. Padahal, tren ekonomi secara luas sedang mengalami pelambatan. "Banyak buah yang menggantung rendah lebih mudah diambil dan kompetisi yang meningkat untuk berebut belanja pelanggan," ujar Matthew Crabbe, Direktur Penelitian AsiPasifik di Mintel.

Kini banyak ritel online yang mematikan ritel tradisional. Mereka juga terus berlomba untuk berekspansi ke luar China, salah satunya adalah Asia Tenggara. Pasalnya teknologi menjadi kunci karena fashion show juga bisa digelar secara online untuk menarik daya tarik pengunjung membeli produk. Kemudian Alibaba juga membuka 100.000 toko di seluruh China.

Toko itu disebut dengan smart store. Toko itu hanya dijadikan lokasi pengambilan barang, sedangkan proses pembelian dan pembayaran dilakukan melalui platform Alibaba. Sementara itu raksasa e-commerce China JD.com, Minggu (12/11/2017) mengumumkan penjualan pada Singles Day mencapai USD19,14 miliar, naik 50% dari tahun lalu. JD.com menjelaskan, penjualan itu termasuk 11 hari transaksi.

Singles Day merupakan pembelian selama 24 jam yang dilakukan di China pada 11 November. Momen Singles Day menjadi event belanja terbesar di dunia. Jumlah penjualan pada hari itu melebihi Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat.

"JD memulai event penjualan pada 1 November untuk mengurangi kepadatan saat pengiriman dan memberi pengguna lebih banyak waktu untuk membuat keputusan pembelian," ungkap pernyataan JD seperti dikutip kantor berita Reuters.

Makanan segar dan kosmetik menjadi barang paling laris di JD. Selama periode itu, JD menjual 500.000 ekor udang harimau hitam Thailand dan 55 juta masker wajah. "Kami menjual 500 juta yuan produk air conditioner (AC) selama 30 menit dan 100 juta yuan produk televisi dalam satu menit," papar pernyataan JD.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5525 seconds (0.1#10.140)