Timbunan Sampah di Indonesia Capai 69 Juta Ton, Terbanyak dari Rumah Tangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pengurangan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti Ansjar mengungkapkan timbunan sampah di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan sistem informasi pengelolaan sampah nasional di 2022 jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapi 69,3 juta ton. Proporsi terbesar sebanyak 41 persen berasal dari sampah makan atau rumah tangga, kemudain 18,6 persen adalah sampah plastik Dan sebanyak 10,7 persen sampah kertas.
"Ini sangat disayangkan. Padahal makanan, plastik, kertas, logam,kaca sangat berpotensi untuk dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali sehingga mendorong ekonomi sekuler di Indonesia," kata Vinda dalam konferensi pers Langkah Membumi, Rabu (22/11/2023).
Berdasarkan Nationally Determined Contributions (NDCs) 2030 sektor limbah pada tahun 2010 menyumbang emisi sebesar 82 juta ton co2 equivalent, ini baik dari sektor limbah baik sampah. Dia menyayangkan adanya peningkatan jumlah timbunan sampah di Indonesia yang terus meningkat. Terlebih proporsi sampah tersebut sebenarnya bisa di daur ulang.
Menurut dia ektor limbah sebenarnya juga bisa digunakan sebagai salah satu bahan bakar energi. Oleh karenanya, Ia mengungkapkan untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut perlu adanya upaya dari semua stakeholders.
Adapun dari pemerintah sendiri telah melakukan pedoman pelaksanaan kewajiban produsen dalam pengurangan sampah yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Tujuannya untuk mendorong produsen mengurangi sampah hingga 30 persen dibandingkan prediksi timbulan sampah tahun 2029.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada 115 perusahaan yang sudah memiliki account untuk aplikasi pengajuan roadmap ini. Dan yang sudah berhasil dan melaksanakan ini adalah 16 perusahaan. Sebagian besar perusahaan multinasional," katanya.
"Kami terus mendorong produsen menyusun roadmap ini. Dan masyarakat juga melakukan gaya hidup mengurangi sampah," katanya.
Berdasarkan sistem informasi pengelolaan sampah nasional di 2022 jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapi 69,3 juta ton. Proporsi terbesar sebanyak 41 persen berasal dari sampah makan atau rumah tangga, kemudain 18,6 persen adalah sampah plastik Dan sebanyak 10,7 persen sampah kertas.
"Ini sangat disayangkan. Padahal makanan, plastik, kertas, logam,kaca sangat berpotensi untuk dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali sehingga mendorong ekonomi sekuler di Indonesia," kata Vinda dalam konferensi pers Langkah Membumi, Rabu (22/11/2023).
Berdasarkan Nationally Determined Contributions (NDCs) 2030 sektor limbah pada tahun 2010 menyumbang emisi sebesar 82 juta ton co2 equivalent, ini baik dari sektor limbah baik sampah. Dia menyayangkan adanya peningkatan jumlah timbunan sampah di Indonesia yang terus meningkat. Terlebih proporsi sampah tersebut sebenarnya bisa di daur ulang.
Menurut dia ektor limbah sebenarnya juga bisa digunakan sebagai salah satu bahan bakar energi. Oleh karenanya, Ia mengungkapkan untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut perlu adanya upaya dari semua stakeholders.
Adapun dari pemerintah sendiri telah melakukan pedoman pelaksanaan kewajiban produsen dalam pengurangan sampah yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Tujuannya untuk mendorong produsen mengurangi sampah hingga 30 persen dibandingkan prediksi timbulan sampah tahun 2029.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada 115 perusahaan yang sudah memiliki account untuk aplikasi pengajuan roadmap ini. Dan yang sudah berhasil dan melaksanakan ini adalah 16 perusahaan. Sebagian besar perusahaan multinasional," katanya.
"Kami terus mendorong produsen menyusun roadmap ini. Dan masyarakat juga melakukan gaya hidup mengurangi sampah," katanya.
(nng)