Ini Deretan Gergasi Global yang Dukung Israel Pasca-Operasi Badai Al Aqsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serangan pejuan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu telah membuat sejumlah korporasi besar alias gergasi global langsung memberikan dukungan kepada negara Zionis. Mereka berdalih bahwa sokongan kepada Israel merupakan bentuk aksi kemanusiaan, sekaligus mengecam Hamas.
Tak perlu menunggu lama setelah Operasi Badai Al Aqsa dilancarkan pejuang Hamas, para gergasi global langsung bersuara akan memberikan bantuan kepada Israel. Bantuan yang diberikan umumnya berupa uang.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar gergasi global yang memberikan bantuan kepada Israel:
1. Meta
Meta, raksasa media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, memberikan "bantuan" kepada Israel dengan menghapus sejumlah postingan terkait Hamas. Meta mengatakan bahwa mereka telah memusnahkan lebih dari 795.000 konten dalam bahasa Ibrani dan Arab, atau tujuh kali lipat dari jumlah biasanya. Postingan itu umumnya konten yang mendukung atau mengagungkan Hamas.
2. Oracle
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Oracle, telah mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta kepada Magen David Adom (semacam palang merah Israel). Selain itu, Oracle juga meluncurkan kampanye penggalangan dana global untuk Magen David Adom di antara 150.000 karyawannya di seluruh dunia dan berjanji untuk melipatgandakan dana yang terkumpul. Karyawan Oracle telah mengumpulkan lebih dari USD600.000.
Oracle yang telah aktif di Israel selama lebih dari 20 tahun memiliki 380 karyawan di Israel di dua lokasi penelitian dan pengembangan, Petach-Tikva dan di Beersheva. Warga Israel bekerja pada teknologi mutakhir termasuk cloud, AI, dan aplikasi lainnya.
Pada bulan Oktober 2021, Oracle yang dijalankan oleh CEO kelahiran Israel Safra Katz membangun pusat data bawah tanah di Yerusalem dengan biaya USD200 juta, yang berfungsi sebagai penyedia cloud regional untuk klien Israel.
3. Paramount
Paramount menyumbangkan USD1 Juta untuk bantuan kemanusiaan sekaligus mengutuk serangan Hamas. “Kami bersatu melawan semua tindakan teror dan kebencian,” kata Shari Redstone dan Bob Bakish (petinggi perusahaan) kepada karyawan di tengah perang Hamas-Israel melalui memo internal. Kedua orang itu juga menegaskan mendukung komunitas Yahudi global dan orang-orang tak berdosa di Israel dan kawasan yang nyawanya hilang.
4. Disney
Disney mendonasikan USD1 juta kepada Magen David Adom. Perusahaan ini juga menyumbangkan USD1 juta kepada organisasi nirlaba lainnya di wilayah tersebut dengan fokus memberikan bantuan kepada anak-anak.
5. Google
Lewat CEO-nya, Sundar Pichai, Google telah mengumumkan bahwa perusahaannya akan memberikan hibah sebesar USD8 juta kepada organisasi nirlaba yang “memberikan bantuan kepada warga sipil yang terkena dampak di Israel dan Gaza.”
Pichai juga mengirim surat kepada seluruh karyawan Google yang berisi dukungannya terhadap Israel, dan menulis “Google memiliki 2 kantor dan lebih dari 2.000 karyawan di Israel. Tidak terbayangkan apa yang mereka alami. Fokus langsung kami adalah keselamatan karyawan," katanya.
6. Jeffries
Beberapa hari pasca serangan 7 Oktober, Jefferies--firma perbankan investasi dan pasar modal global--mengumumkan bahwa berkat dukungan penuh kasih dari klien, mitra, dan karyawannya, kontribusi total terhadap badan amal yang memberikan bantuan kemanusiaan penting bagi mereka yang terkena dampak kekerasan di Israel telah meningkat menjadi USD13 juta.
7. Leader Funds
Dana investasi Kanada, Leaders Fund, telah mengumumkan akan menyumbangkan lebih dari USD50 juta kepada organisasi bantuan Israel. Sumbangan ini dikumpulkan dari para investor dana tersebut, dan termasuk kontribusi dari dana tersebut sendiri dan komunitas bisnis Toronto.
Funds asal Kanada terkenal di Israel karena investasi sebelumnya di perusahaan seperti Spot.io (yang dijual ke NetApp) dan Upwind (didirikan oleh tim yang sama). Mereka juga berinvestasi di perusahaan-perusahaan Israel seperti Qwak.ai dan Ask AI. Sumbangan tersebut ditujukan untuk mendukung keluarga korban perang, Magen David Adom, Ihud Hatzala, dan beberapa organisasi bantuan Israel lainnya.
8. Cisco
Raksasa teknologi Amerika ini memberikan hibah satu kali gaji kepada 800 karyawannya di Israel, mulai dari NIS 9.500 (USD2.56s) hingga NIS19.000 (USD5.130). Surat yang dikirimkan kepada karyawan menyatakan, "Kami menyadari kesulitan keuangan yang Anda hadapi selama ini dan ingin membantu Anda. Kami akan memberikan setiap karyawan NIS 9.500, dan bagi karyawan yang saat ini bertugas di cadangan, kami akan memberikan a hibah NIS 19.000," bunyi surat itu.
Tak perlu menunggu lama setelah Operasi Badai Al Aqsa dilancarkan pejuang Hamas, para gergasi global langsung bersuara akan memberikan bantuan kepada Israel. Bantuan yang diberikan umumnya berupa uang.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar gergasi global yang memberikan bantuan kepada Israel:
1. Meta
Meta, raksasa media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, memberikan "bantuan" kepada Israel dengan menghapus sejumlah postingan terkait Hamas. Meta mengatakan bahwa mereka telah memusnahkan lebih dari 795.000 konten dalam bahasa Ibrani dan Arab, atau tujuh kali lipat dari jumlah biasanya. Postingan itu umumnya konten yang mendukung atau mengagungkan Hamas.
2. Oracle
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Oracle, telah mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta kepada Magen David Adom (semacam palang merah Israel). Selain itu, Oracle juga meluncurkan kampanye penggalangan dana global untuk Magen David Adom di antara 150.000 karyawannya di seluruh dunia dan berjanji untuk melipatgandakan dana yang terkumpul. Karyawan Oracle telah mengumpulkan lebih dari USD600.000.
Oracle yang telah aktif di Israel selama lebih dari 20 tahun memiliki 380 karyawan di Israel di dua lokasi penelitian dan pengembangan, Petach-Tikva dan di Beersheva. Warga Israel bekerja pada teknologi mutakhir termasuk cloud, AI, dan aplikasi lainnya.
Pada bulan Oktober 2021, Oracle yang dijalankan oleh CEO kelahiran Israel Safra Katz membangun pusat data bawah tanah di Yerusalem dengan biaya USD200 juta, yang berfungsi sebagai penyedia cloud regional untuk klien Israel.
3. Paramount
Paramount menyumbangkan USD1 Juta untuk bantuan kemanusiaan sekaligus mengutuk serangan Hamas. “Kami bersatu melawan semua tindakan teror dan kebencian,” kata Shari Redstone dan Bob Bakish (petinggi perusahaan) kepada karyawan di tengah perang Hamas-Israel melalui memo internal. Kedua orang itu juga menegaskan mendukung komunitas Yahudi global dan orang-orang tak berdosa di Israel dan kawasan yang nyawanya hilang.
4. Disney
Disney mendonasikan USD1 juta kepada Magen David Adom. Perusahaan ini juga menyumbangkan USD1 juta kepada organisasi nirlaba lainnya di wilayah tersebut dengan fokus memberikan bantuan kepada anak-anak.
5. Google
Lewat CEO-nya, Sundar Pichai, Google telah mengumumkan bahwa perusahaannya akan memberikan hibah sebesar USD8 juta kepada organisasi nirlaba yang “memberikan bantuan kepada warga sipil yang terkena dampak di Israel dan Gaza.”
Pichai juga mengirim surat kepada seluruh karyawan Google yang berisi dukungannya terhadap Israel, dan menulis “Google memiliki 2 kantor dan lebih dari 2.000 karyawan di Israel. Tidak terbayangkan apa yang mereka alami. Fokus langsung kami adalah keselamatan karyawan," katanya.
6. Jeffries
Beberapa hari pasca serangan 7 Oktober, Jefferies--firma perbankan investasi dan pasar modal global--mengumumkan bahwa berkat dukungan penuh kasih dari klien, mitra, dan karyawannya, kontribusi total terhadap badan amal yang memberikan bantuan kemanusiaan penting bagi mereka yang terkena dampak kekerasan di Israel telah meningkat menjadi USD13 juta.
7. Leader Funds
Dana investasi Kanada, Leaders Fund, telah mengumumkan akan menyumbangkan lebih dari USD50 juta kepada organisasi bantuan Israel. Sumbangan ini dikumpulkan dari para investor dana tersebut, dan termasuk kontribusi dari dana tersebut sendiri dan komunitas bisnis Toronto.
Funds asal Kanada terkenal di Israel karena investasi sebelumnya di perusahaan seperti Spot.io (yang dijual ke NetApp) dan Upwind (didirikan oleh tim yang sama). Mereka juga berinvestasi di perusahaan-perusahaan Israel seperti Qwak.ai dan Ask AI. Sumbangan tersebut ditujukan untuk mendukung keluarga korban perang, Magen David Adom, Ihud Hatzala, dan beberapa organisasi bantuan Israel lainnya.
8. Cisco
Raksasa teknologi Amerika ini memberikan hibah satu kali gaji kepada 800 karyawannya di Israel, mulai dari NIS 9.500 (USD2.56s) hingga NIS19.000 (USD5.130). Surat yang dikirimkan kepada karyawan menyatakan, "Kami menyadari kesulitan keuangan yang Anda hadapi selama ini dan ingin membantu Anda. Kami akan memberikan setiap karyawan NIS 9.500, dan bagi karyawan yang saat ini bertugas di cadangan, kami akan memberikan a hibah NIS 19.000," bunyi surat itu.
(uka)