5 Kesalahpahaman Soal Gunung Utang AS Senilai Rp510.412 Triliun

Kamis, 23 November 2023 - 06:35 WIB
loading...
A A A
Dalam artian, bisa disebutkan bahwa AS mempunyai kemampuan untuk membayar utang tersebut.

3. Utang Buruk bagi Ekonomi AS

Utang membantu pemerintah menjalankan fungsi-fungsi penting. Selain itu utang juga membantu mendanai investasi penting seperti inisiatif perubahan iklim dan membangun infrastruktur baru.

"Dalam kasus pemerintah, menggunakan utang adalah cara yang sangat tepat dan dibutuhkan untuk membiayai banyak (proyek) dari apa yang mereka lakukan," tambah Zandi.

"Orang-orang menjadi sangat cemas ketika pemerintah meminjam, dan itu adalah kesalahan. Pemerintah butuh untuk berada di luar sana meminjam uang, karena investasi jangka panjang yang dibuatnya dalam perekonomian," bebernya.

4. AS Perlu Melunasi Utang dengan Cepat untuk Mencegah Krisis

Zandi menerangkan, AS tidak berisiko langsung mengalami krisis utang, meskipun beberapa masalah kemungkinan muncul di sepanjang jalan mengingat tingkat pengeluaran saat ini.

AS dapat memadamkan kekhawatiran di kalangan investor pasar obligasi dengan memoderasi pengeluarannya sehubungan dengan PDB dan tingkat suku bunga saat ini, atau dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Beberapa meramalkan, AS masih terlalu cepat untuk jatuh ke dalam krisis utang, dimana Fed Atlanta memperkirakan pertumbuhan PDB capai 5% selama kuartal ketiga.

5. Masalah Utang Amerika itu Unik

Meningkatnya tingkat utang adalah masalah di seluruh dunia. Masalah utang China sekarang menggerogoti sektor properti negara Tirai Bambu tersebut. Negara-negara Timur Tengah juga bermain-main dengan krisis utang, dan neraca utang di seluruh dunia kemungkinan akan cenderung naik untuk tahun-tahun mendatang, menurut ekonom Dana Moneter Internasional (IMF).

"Ini lebih merupakan masalah utang negara yang lebih luas yang mulai berkembang. Jadi saya pikir ini menjadi masalah, kecuali pembuat kebijakan mengubah kebijakan atau ekonomi jauh lebih baik daripada yang diantisipasi," kata Zandi.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1646 seconds (0.1#10.140)