Ganjar Sebut Transisi Energi Bakal Ciptakan 3,7 Juta Lapangan Kerja Baru, Cek Faktanya

Sabtu, 25 November 2023 - 14:00 WIB
loading...
Ganjar Sebut Transisi...
Calon presiden, Ganjar Pranowo optimistis transisi energi bakal menciptakan jutaan lapangan kerja baru. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Calon presiden, Ganjar Pranowo , memperlihatkan keyakinannya bahwa perubahan dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT) dapat membuka peluang besar dalam penciptaan lapangan kerja baru.

Calon Presiden Nomor Urut 3 tersebut mengatakan bahwa transisi ini berpotensi menciptakan sekitar 3,7 juta lapangan pekerjaan di Indonesia Pada acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2023 di Senayan Park, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2023).

Ganjar menyatakan bahwa peluang ini dapat direalisasikan dengan meningkatkan penggunaan EBT di Indonesia. Dia juga menegaskan bahwa transisi energi menjadi salah satu prioritasnya jika terpilih sebagai Presiden RI. "Sekitar 3,7 juta lapangan kerja dapat terbuka jika kita mengambil langkah-langkah menuju pengembangan EBT," ujar Ganjar dalam acara tersebut.

Namun, ia menyoroti pentingnya persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memaksimalkan potensi ini. "Namun, yang diperlukan adalah penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor, dengan peningkatan keterampilan SDM, terutama di bidang teknik lingkungan, pangan, data scientist, dan mereka yang ahli di bidang material," tambahnya.



Namun, apakah peluang pekerjaan sebanyak itu benar-benar terwujud transisi energi menggunakan pembangunan dari sektor EBT? Pernyataan Ganjar Pranowo terbukti dengan laporan terbaru dari Badan Energi Terbarukan Internasional (Irena) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Laporan dengan judul "Renewable Energy and Jobs: Annual Review 2023," yang merupakan edisi kesepuluh, menunjukkan lonjakan lapangan kerja di sektor energi terbarukan di seluruh dunia.

Pada tahun 2012, lapangan kerja di bidang ini mencapai 7,3 juta, meningkat dua kali lipat menjadi 13,7 juta pada tahun 2022. Meskipun demikian, sebagian besar lapangan pekerjaan masih terpusat di beberapa negara. China, sebagai contoh, menyumbang 41 persen dari total lapangan kerja di sektor EBT global, dengan negara-negara seperti Brasil, Uni Eropa, India, dan Amerika Serikat juga berperan penting.

Sektor pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi kontributor terbesar dalam lapangan kerja baru pada tahun 2022, menyerap 4,9 juta tenaga kerja, lebih dari sepertiga total tenaga kerja di sektor energi terbarukan.

Direktur Jenderal Irena, Francesco La Camera, menekankan bahwa menciptakan jutaan lapangan kerja membutuhkan investasi lebih cepat dalam teknologi transisi energi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)