Biaya Perang Israel Bisa Capai Rp821,2 Triliun, Moody's: Merusak Parah Ekonomi

Selasa, 28 November 2023 - 11:35 WIB
loading...
Biaya Perang Israel Bisa Capai Rp821,2 Triliun, Moodys: Merusak Parah Ekonomi
Perang melawan militan Palestina, Hamas memaksa Israel harus merogoh kocek dalam-dalam, yang diperkirakan setidaknya butuh USD269 juta per hari untuk membiayai perang Israel. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perang melawan militan Palestina, Hamas memaksa Israel harus merogoh kocek dalam-dalam, yang diperkirakan setidaknya butuh USD269 juta per hari untuk membiayai perang Israel . Imbasnya menurut lembaga pemeringkat Moody's , dalam sebuah laporan terbaru menyatakan, ekonomi Israel diprediksi akan terpukul lebih keras dari konflik sebelumnya.



Biaya keseluruhan perang yang bisa mencapai 200 miliar shekel atau USD53,5 miliar yang setara Rp821,2 triliun (Kurs Rp15.350 per USD), dimana setara hampir 10% dari PDB diyakini bakal mengancam masa depan ekonomi Israel. Hal itu diungkapkan laporan Moody's minggu ini, mengutip data dari Institute for National Security Studies (INSS).

"Tingkat keparahan atau kerusakan ekonomi akan tergantung –sampai batas– pada lamanya konflik militer, dan juga pada prospek jangka panjang situasi keamanan domestik Israel," kata Wakil Presiden Senior Moody's, Kathrin Muehlbronner.



Bagi Israel, sebagian besar guncangan ekonomi disebabkan oleh berkurangnya investasi, gangguan di pasar tenaga kerja, dan perlambatan pertumbuhan produktivitas, seperti diperingatkan para ekonom.

"Sementara, saat ketidakpastian tetap tinggi, kami percaya bahwa dampaknya terhadap ekonomi bisa lebih parah daripada di episode awal konflik militer dan kekerasan," tambah Muehlbronner.

Menurut Moody's, beban keuangan untuk Israel akan jauh lebih tinggi daripada operasi militer sebelumnya, seperti Protective Edge pada tahun 2014, atau Perang Lebanon Kedua di tahun 2006, yang berlangsung selama 34 hari dan menimbulkan biaya langsung sekitar USD2,5 miliar, atau 1,3% dari PDB.

Penurunan ekonomi yang membayangi mendorong Moody's untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Israel dari prediksi sebelumnya 3% menjadi 2,4% tahun ini. Dalam prospek 2024 yang pesimistis, lembaga pemeringkat melihat PDB bakal berkontraksi sekitar 1,5%.

Moody's juga menempatkan peringkat kredit A1 Israel pada tinjauan untuk kemungkinan penurunan peringkat, juga meramalkan bahwa konflik berkepanjangan akan memaksa pemerintah menghabiskan miliaran shekel untuk pertahanan, termasuk upah ribuan anggota militer yang direkrut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)