WIKA Beton Incar Kontrak Proyek di IKN hingga Rp400 Miliar Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menargetkan kontrak proyek pembangunan di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara mencapai Rp300-Rp400 miliar di tahun 2024. Kontrak tersebut rencananya diperoleh dari rencana perseroan untuk memasok produk precast, readymix dan jasa instalasi pembangunan infrastruktur di IKN.
“ Proyek infrastruktur masih menjadi andalan kami di tahun depan,” kata Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko WTON, Ahmad Fadli Kartajaya dalam Public Expose Live 2023 secara daring pada Kamis (30/11/2023).
Ahmad menjelaskan, bahwa perseroan menyasar sejumlah proyek di tahun depan, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Pulau Jawa, perseroan membidik sejumlah proyek tol, pabrik, dan jembatan. Adapun, porsi proyek di Pulau Jawa direncanakan sebesar 45%-50%.
Kemudian, perseroan juga mengincar proyek pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera. Proyek di Sumatera ditargetkan berkontribusi sebesar 24% dari rencana perolehan kontrak baru WIKA Beton di tahun 2024.
Sementara itu, untuk area Pulau Kalimantan yakni proyek IKN, Pulau Sulawesi dan Papua, diharapkan dapat berkontribusi sebesar 20% terhadap perolehan kontrak baru WTON tahun depan. Di tahun depan dengan adanya proyek backbone ini, nilai kontrak baru kami di tahun 2024 bisa tumbuh 5%-10% dari nilai kontrak tahun ini,” tuturnya.
Hingga Oktober 2023, WTON mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp5,65 triliun, atau naik 4,44% dari periode yang sama di tahun 2022 yakni senilai Rp5,41 triliun. Proyek-proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru WIKA Beton didominasi oleh proyek di sektor infrastruktur sebesar 67,38%.
Disusul proyek di sektor industri sebesar 10,98%, kemudian proyek di sektor properti sebesar 10,15%. Selanjutnya proyek di sektor kelistrikan sebesar 8,07%, sementara lainnya berasal dari sektor energi dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 2,98% dan 0,53%.
Perolehan kontrak baru ini terbagi dalam beberapa kategori pelanggan dengan porsi terbesar dari Swasta mencapai 76,66%, BUMN sebesar 14,12%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku induk usaha WTON sebesar 5,04%, afiliasi WIKA sebesar 3,20%, dan Pemerintah sebesar 0,98%.
Di antara para pelanggan tersebut adalah PT Girder Indonesia, PT PLN (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Kumagai Gumi Co., LTD, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Mitra Murni Perkasa, PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Shimizu Corporation, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Obayashi Corporation, dan sejumlah pelanggan lainnya.
“ Proyek infrastruktur masih menjadi andalan kami di tahun depan,” kata Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko WTON, Ahmad Fadli Kartajaya dalam Public Expose Live 2023 secara daring pada Kamis (30/11/2023).
Ahmad menjelaskan, bahwa perseroan menyasar sejumlah proyek di tahun depan, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Pulau Jawa, perseroan membidik sejumlah proyek tol, pabrik, dan jembatan. Adapun, porsi proyek di Pulau Jawa direncanakan sebesar 45%-50%.
Kemudian, perseroan juga mengincar proyek pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera. Proyek di Sumatera ditargetkan berkontribusi sebesar 24% dari rencana perolehan kontrak baru WIKA Beton di tahun 2024.
Sementara itu, untuk area Pulau Kalimantan yakni proyek IKN, Pulau Sulawesi dan Papua, diharapkan dapat berkontribusi sebesar 20% terhadap perolehan kontrak baru WTON tahun depan. Di tahun depan dengan adanya proyek backbone ini, nilai kontrak baru kami di tahun 2024 bisa tumbuh 5%-10% dari nilai kontrak tahun ini,” tuturnya.
Hingga Oktober 2023, WTON mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp5,65 triliun, atau naik 4,44% dari periode yang sama di tahun 2022 yakni senilai Rp5,41 triliun. Proyek-proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru WIKA Beton didominasi oleh proyek di sektor infrastruktur sebesar 67,38%.
Disusul proyek di sektor industri sebesar 10,98%, kemudian proyek di sektor properti sebesar 10,15%. Selanjutnya proyek di sektor kelistrikan sebesar 8,07%, sementara lainnya berasal dari sektor energi dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 2,98% dan 0,53%.
Perolehan kontrak baru ini terbagi dalam beberapa kategori pelanggan dengan porsi terbesar dari Swasta mencapai 76,66%, BUMN sebesar 14,12%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku induk usaha WTON sebesar 5,04%, afiliasi WIKA sebesar 3,20%, dan Pemerintah sebesar 0,98%.
Di antara para pelanggan tersebut adalah PT Girder Indonesia, PT PLN (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Kumagai Gumi Co., LTD, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Mitra Murni Perkasa, PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Shimizu Corporation, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Obayashi Corporation, dan sejumlah pelanggan lainnya.
(akr)