IHSG Makin Ambruk, Rupiah Sesi I Dekati Level Rp13.600/USD

JAKARTA - Nilai tukar rupiah siang hari ini enggan beranjak dari zona merah alias masih melemah sejak pembukaan tadi pagi. Kondisi ini seiring dengan semakin melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.5825/USD atau semakin melemah dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp13.570/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.575-Rp13.607/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada perdagangan sesi I berada di posisi Rp13.580/USD atau melemah dari posisi penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.577/USD dengan kisaran level Rp13.568-Rp13.586/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah siang ini berada di level Rp13.583/USD atau melemah dari posisi akhir pekan kemarin yang ditutup di level Rp13.580/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, siang ini tertahan di level Rp13.584/USD atau jatuh cukup dalam dari posisi perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp13.573/USD.

Di sisi lain, IHSG siang ini semakin ambruk dengan mengalami pelemahan sebesar 30,62 poin setara 0,50% ke level 6.088,80 setelah tadi pagi pasar saham dalam negeri dibuka melemah 2,91 poin atau 0,05% ke level 6.116,51. Akhir pekan kemarin IHSG ditutup menguat 1,46% menjadi 6.119,41.

Sektor saham dalam negeri siang ini hampir semuanya berada di zona merah dengan sektor aneka industri melemah terdalam sebesar 1,77%. Sementara, sektor yang mengalami penguatan hanya perkebunan yang naik 0,05%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,85 miliar dengan 7,35 juta saham diperdagangkan siang ini dan transaksi bersih asing minus Rp248,83 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp765,22 miliar serta aksi beli asing mencapai Rp516,38 miliar. Tercatat 123 saham naik, 187 saham turun dan 118 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC), dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU). Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Astra International Tbk (ASII).