Impor Beras China Batal, Partai Perindo Minta Pemenuhan Stok Beras Nasional Harus Terjaga

Sabtu, 02 Desember 2023 - 21:43 WIB
loading...
Impor Beras China Batal,...
Menanggapi batalnya impor 1 juta ton beras dari China, Juru Bicara Nasional Partai Perindo, Yerry Tawalujan menekankan, prinsip utamanya adalah stok beras dalam negeri harus aman dulu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Nasional Partai Perindo , Yerry Tawalujan menanggapi, batalnya impor 1 juta ton beras dari China. Menurutnya, jika impor beras dari China tidak memungkinkan, Pemerintah harus mengusahakan dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan beras dalam negeri.

"Prinsip utamanya adalah stok beras dalam negeri harus aman dulu. Jadi Pemerintah pasti sudah memiliki daftar dari negara mana saja yang kita bisa impor beras selain dari China. Dari China batal karena harga berasnya yang kemahalan," ujar Yerry kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).



Yerry -yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara ini- menjelaskan situasi minimnya stok beras dalam negeri sehingga harus impor mencerminkan kegagalan pemerintah dan rakyat dalam memajukan pertanian.

"Bangsa kita gagal dalam pengembangan pertanian. Pemerintah dan rakyat gagal mencukupi kebutuhan sendiri. Ini tantangan untuk calon Presiden dan Wakil Presiden kedepan untuk prioritaskan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan," jelas Yerry.



Dikatakannya beras merupakan kebutuhan pangan utama rakyat. Apa pun caranya, stok beras nasional harus tersedia dalam perubahan musim sekalipun.

"Kalau impor dalam jumlah besar dari China batal, maka caranya impor saja secara eceran, dalam jumlah sedikit tapi dari banyak negara," jelas Yerry.

Seperti diberitakan, Pemerintah memutuskan impor beras tahun ini sebanyak 3,5 juta ton. Importasi pertama sebanyak 2 juta ton telah terealisasikan pada awal 2022, kemudian ditambah 1,5 juta ton akhir tahun ini.

Impor beras yang dilakukan pemerintah tidak langsung disebar ke masyarakat. Utamanya impor beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

CBP sendiri juga berfungsi untuk stabilisasi pasokan dan harga beras yang naik. Seperti saat ini, pemerintah menggunakan CBP untuk operasi pasar karena saat ini harga beras mengalami kenaikan.

"Beras itu kebutuhan pangan utama rakyat. Jadi apa pun caranya, stok beras nasional harus tersedia. Kalau impor dalam jumlah besar dari China batal, maka caranya impor saja secara eceran, dalam jumlah sedikit tapi dari banyak negara," jelas Yerry.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1201 seconds (0.1#10.140)