Badan Otorita Pastikan PLTS PLN di IKN Beroperasi Juli 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Transformasi Hijau Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agus Gunawan memastikan produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) milik PT PLN sudah bisa digunakan mulai tahun depan.
Agus menjelaskan kapasitas PLN untun memproduksi listrik di IKN sebesar 50 megawatt (MW) dan bisa digunakan secara bertahap mulai pada Februari 2024 mendatang untuk menunjang kebutuhan listrik bersih di IKN.
"Kita merencanakan nanti saat ini yang sedang dibangun PT PLN adalah pembangkt listrik tenaga surya 10 megawatt, yang itu nanti di Februari 2024 nanti mulai COD (commercil on date) dan di bulan juli sisanya yaitu 40 megawatt, hingga nanti totalnya 50 megawatt di 2024," ujar Agus usai acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SIPS), Jumat (8/12/2023).
Sekedar informasi, penyediaan PLTS itu merupakan direktif langsung dari Presiden kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan menunjuk PT PLN dalam rangka penyediaan energi bersih di IKN.
PT PLN (persero) akan untuk membangun pembangkit listrik ramah lingkungan dari solar panel dengan kapasitas awal 50 Mega Watt (MW) hingga tahun 2024. Selain itu juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.
Kemudian dalam jangka panjang, PT PLN juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekitar 1.000 MW yang nantinya juga siap mendukung kawasan IKN.
Meski demikian, Agus menjelaskan Badan Otorita berkomitmen penyediaan energi di IKN tidak lagi menggunakan bahan fosil seperti batubara, tapi menggunakan energi baru terbarukan yang akan dicari dari pendanaan para investor.
"Selanjutnya kita masih mengharapkan adanya investor yang akan membangun energi surya di IKN dan tentu untuk invetsor yang akan membangun lembangkit listrik dari tenaga renewable tentu saja akan ada insentif-insentifnya, kemudahan-kemudahan dan pajak yang lebih rendah ada," pungkasnya.
Agus menjelaskan kapasitas PLN untun memproduksi listrik di IKN sebesar 50 megawatt (MW) dan bisa digunakan secara bertahap mulai pada Februari 2024 mendatang untuk menunjang kebutuhan listrik bersih di IKN.
"Kita merencanakan nanti saat ini yang sedang dibangun PT PLN adalah pembangkt listrik tenaga surya 10 megawatt, yang itu nanti di Februari 2024 nanti mulai COD (commercil on date) dan di bulan juli sisanya yaitu 40 megawatt, hingga nanti totalnya 50 megawatt di 2024," ujar Agus usai acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SIPS), Jumat (8/12/2023).
Sekedar informasi, penyediaan PLTS itu merupakan direktif langsung dari Presiden kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan menunjuk PT PLN dalam rangka penyediaan energi bersih di IKN.
PT PLN (persero) akan untuk membangun pembangkit listrik ramah lingkungan dari solar panel dengan kapasitas awal 50 Mega Watt (MW) hingga tahun 2024. Selain itu juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.
Kemudian dalam jangka panjang, PT PLN juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekitar 1.000 MW yang nantinya juga siap mendukung kawasan IKN.
Meski demikian, Agus menjelaskan Badan Otorita berkomitmen penyediaan energi di IKN tidak lagi menggunakan bahan fosil seperti batubara, tapi menggunakan energi baru terbarukan yang akan dicari dari pendanaan para investor.
"Selanjutnya kita masih mengharapkan adanya investor yang akan membangun energi surya di IKN dan tentu untuk invetsor yang akan membangun lembangkit listrik dari tenaga renewable tentu saja akan ada insentif-insentifnya, kemudahan-kemudahan dan pajak yang lebih rendah ada," pungkasnya.
(nng)