Wall Street Dibuka Tergelincir Usai Diterpa Data Non-Farm Payrolls
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Wall Street jatuh pada pembukaan perdagangan Kamis (7/12) waktu setempat, tepat setelah rilis data tenaga kerja non-farm payrolls (NFP) yang memanas. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya, mengindikasikan pasar tenaga kerja kembali memanas di tengah harapan adanya penurunan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) melemah 0,15% menjadi 36.064,46. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) turun sebesar 0,23% di 4.575.25, Nasdaq Composite (.IXIC) keok 0,49% menjadi 14.269.07 pada bel pembukaan.
Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) Departemen Tenaga Kerja mencatat NFP meningkat sebesar 199.000 pekerjaan. Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar sekaligus bulan sebelumnya.
Reuters, Jumat (8/12/2023) melaporkan sekitar 25.300 anggota serikat pekerja United Auto Workers (UAW) mengakhiri mogok kerja mereka. Menurut laporan, 16.000 anggota serikat kembali bekerja.
Di sisi lain, tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,7%, dari 3,9% pada bulan sebelumnya. Ini menjadi bukti bahwa semakin banyak kesempatan kerja dan peluang yang didapatkan oleh warga Amerika Serikat.
Sebagai catatan, NFP adalah data yang berisikan laporan jumlah tenaga kerja AS di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.
Data NFP dapat menjadi petunjuk pasar dalam bersiap menyambut kebijakan Federal Reserve alias the Fed terkait suku bunga pada pekan depan. Mayoritas pelaku pasar masih meyakini The Fed akan menahan bunga acuan menutup tahun 2023.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) melemah 0,15% menjadi 36.064,46. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) turun sebesar 0,23% di 4.575.25, Nasdaq Composite (.IXIC) keok 0,49% menjadi 14.269.07 pada bel pembukaan.
Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) Departemen Tenaga Kerja mencatat NFP meningkat sebesar 199.000 pekerjaan. Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar sekaligus bulan sebelumnya.
Reuters, Jumat (8/12/2023) melaporkan sekitar 25.300 anggota serikat pekerja United Auto Workers (UAW) mengakhiri mogok kerja mereka. Menurut laporan, 16.000 anggota serikat kembali bekerja.
Di sisi lain, tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,7%, dari 3,9% pada bulan sebelumnya. Ini menjadi bukti bahwa semakin banyak kesempatan kerja dan peluang yang didapatkan oleh warga Amerika Serikat.
Sebagai catatan, NFP adalah data yang berisikan laporan jumlah tenaga kerja AS di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.
Data NFP dapat menjadi petunjuk pasar dalam bersiap menyambut kebijakan Federal Reserve alias the Fed terkait suku bunga pada pekan depan. Mayoritas pelaku pasar masih meyakini The Fed akan menahan bunga acuan menutup tahun 2023.
(akr)