Negeri Naga di Asia Selatan Diam-diam Menambang Bitcoin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bhutan , sebuah negara kecil di Asia Selatan diam-diam telah mengembangkan tambang cryptocurrency milik negara terbesar di dunia. Hal ini terungkap berdasarkan penyelidikan Forbes, yang menyebutkan pemerintah Bhutan diam-diam menghabiskan jutaan dolar untuk membangun operasi penambangan Bitcoin .
Forbes menggunakan citra satelit dari Planet Labs, Satellite Vu, dan Google Earth, serta sumber-sumber dengan pengetahuan tentang investasi crypto Bhutan mengungkap, adanya unit penambangan dan sistem pendingin pusat data yang tersembunyi di hutan dan daerah pegunungan di seluruh negeri.
Gambar lain dilaporkan menunjukkan saluran listrik berkapasitas tinggi dan transformator berjalan dari pembangkit listrik tenaga air Bhutan ke lokasi penambangan.
Bhutan disebutkan telah diam-diam berubah menjadi Shangri-La kripto dengan dukungan pemerintah yang menyediakan tanah, pendanaan, dan energi untuk operasi tersebut. "Semua itu diharapkan akan mencegah krisis ekonomi yang menjulang," tulis Forbes.
Menurut laporan itu, kerajaan kecil dan terpencil yang terletak di pegunungan Himalaya memiliki banyak pembangkit listrik tenaga air. Bahkan secara historis, mereka menjual surplus tenaga airnya ke India.
Namun, operasi penambangan kripto telah mendorong permintaan listrik Bhutan meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya negara ini secara besar-besaran meningkatkan impor tahun ini, dengan membeli listrik senilai USD20,7 juta sejauh ini.
Para pejabat baru-baru ini mengatakan, ada potensi membengkak menjadi USD72 juta selama musim dingin mendatang, dengan impor diperlukan selama lima bulan untuk menutupi lonjakan permintaan.
Bhutan dilaporkan bertaruh pada crypto untuk meningkatkan dan mempertahankan ekonominya di masa depan, ketika negara itu telah dilanda penurunan pariwisata sejak pandemi Covid.
Pejabat Bhutan dilaporkan tidak pernah mengungkapkan lokasi atau ruang lingkup fasilitas pertambangan. Mereka pertama kali mengomentari investasi aset digital menyusul laporan sebelumnya oleh Forbes tentang portofolio multi-juta dolar kerajaan, yang terekspos imbas kebangkrutan pemberi pinjaman crypto yakni BlockFi dan Celsius.
Negara bagian El Salvador di Amerika Tengah telah menjadi satu-satunya negara di dunia yang diketahui menjalankan tambang crypto milik negara. Negara bagian pertama di dunia yang menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, El Salvador menggunakan beberapa sumber energi terbarukan untuk memberi daya pada situs penambangannya.
Forbes menggunakan citra satelit dari Planet Labs, Satellite Vu, dan Google Earth, serta sumber-sumber dengan pengetahuan tentang investasi crypto Bhutan mengungkap, adanya unit penambangan dan sistem pendingin pusat data yang tersembunyi di hutan dan daerah pegunungan di seluruh negeri.
Gambar lain dilaporkan menunjukkan saluran listrik berkapasitas tinggi dan transformator berjalan dari pembangkit listrik tenaga air Bhutan ke lokasi penambangan.
Bhutan disebutkan telah diam-diam berubah menjadi Shangri-La kripto dengan dukungan pemerintah yang menyediakan tanah, pendanaan, dan energi untuk operasi tersebut. "Semua itu diharapkan akan mencegah krisis ekonomi yang menjulang," tulis Forbes.
Menurut laporan itu, kerajaan kecil dan terpencil yang terletak di pegunungan Himalaya memiliki banyak pembangkit listrik tenaga air. Bahkan secara historis, mereka menjual surplus tenaga airnya ke India.
Namun, operasi penambangan kripto telah mendorong permintaan listrik Bhutan meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya negara ini secara besar-besaran meningkatkan impor tahun ini, dengan membeli listrik senilai USD20,7 juta sejauh ini.
Para pejabat baru-baru ini mengatakan, ada potensi membengkak menjadi USD72 juta selama musim dingin mendatang, dengan impor diperlukan selama lima bulan untuk menutupi lonjakan permintaan.
Bhutan dilaporkan bertaruh pada crypto untuk meningkatkan dan mempertahankan ekonominya di masa depan, ketika negara itu telah dilanda penurunan pariwisata sejak pandemi Covid.
Pejabat Bhutan dilaporkan tidak pernah mengungkapkan lokasi atau ruang lingkup fasilitas pertambangan. Mereka pertama kali mengomentari investasi aset digital menyusul laporan sebelumnya oleh Forbes tentang portofolio multi-juta dolar kerajaan, yang terekspos imbas kebangkrutan pemberi pinjaman crypto yakni BlockFi dan Celsius.
Negara bagian El Salvador di Amerika Tengah telah menjadi satu-satunya negara di dunia yang diketahui menjalankan tambang crypto milik negara. Negara bagian pertama di dunia yang menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, El Salvador menggunakan beberapa sumber energi terbarukan untuk memberi daya pada situs penambangannya.
(akr)