Korsel Bangun Pabrik Smelter Nikel Rp 76 Triliun di Konawe Utara

Rabu, 17 Januari 2018 - 15:11 WIB
Korsel Bangun Pabrik Smelter Nikel Rp 76 Triliun di Konawe Utara
Korsel Bangun Pabrik Smelter Nikel Rp 76 Triliun di Konawe Utara
A A A
JAKARTA - Perusahaan pertambangan asal Korea Selatan (Korsel), Made By Good (MBG) Group melalui anak usahanya PT MBG Nikel Indonesia telah memulai pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp76 triliun.

"Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara yang berperan serta dalam menarik investor dari sektor industri," kata Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kementerian Perindustrian Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Arus menyampaikan, pihak perusahaan sudah melakukan peletakan batu pertama pada 2 Januari 2018. Rencananya, pembangunan smelter nikel ini akan selesai pada dua tahun ke depan secara bertahap dan ditargetkan menyerap ribuan tenaga kerja. Selain itu, luas lahan yang digunakan sekitar 311 hektare.

Arus menegaskan, aktivitas smelter merupakan salah satu upaya implementasi dari kebijakan hilirisasi industri yang membawa efek berantai terhadap perekonomian daerah dan nasional. Bahkan, dapat memperkuat struktur industri nasional sehingga akan lebih kompetitif di kancah global.

"Produk dari pabrik ini sangat diperlukan untuk indutri hilir di dalam negeri sehingga akan berkontribusi memenuhi kebutuhan pasar domestik. Selain itu mampu meningkatkan daya saing produk kita baik di skala nasional maupun internasional," paparnya.

Bupati Konawe Utara Ruksamin berharap, pembangunan smelter ini bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, terutama dengan membuka lapangan pekerjaan baru.

Sementara, Presiden Direktur MBG Group Lim Dong Pyo mengungkapkan, pihaknya antusias dan optimistis dalam berinvestasi di Indonesia khususnya di Konawe Utara. Indonesia, kata dia, tercatat sebagai negara ketiga lokasi investasi smelter MBG setelah Amerika dan Rusia.

Untuk investasi smelter di Konawe Utara ini, imbuh dia, pihaknya telah berkoordinasi dan mendapat rekomendasi langsung dari presiden Korsel. Tidak hanya membangun smelter, sambungnya, investasi MBG Group akan juga merambah sektor lain seperti tambak udang, pendidikan dan pelatihan untuk para petani, serta pengiriman mahasiswa lokal berprestasi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi di Korsel.

"Kami berharap dengan kerja sama ini memberikan lapangan kerja besar buat seluruh masyarakat dan juga bagi mahasiswa asal Konawe Utara yang akan melanjutkan pendidikan di Korsel," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, Kemenperin fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri, salah satunya di sektor logam. Kemenperin mencatat, sejauh ini diproyeksi terdapat 32 proyek smelter logam yang tumbuh dengan perkiraan nilai investasi sebesar USD18 miliar dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 28.000 orang, yang tersebar di 22 kabupaten/kota dan 11 provinsi.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3935 seconds (0.1#10.140)