Tom Lembong Sebut Banyak Larangan Bikin RI Kalah dari Malaysia

Jum'at, 02 Februari 2018 - 15:25 WIB
Tom Lembong Sebut Banyak Larangan Bikin RI Kalah dari Malaysia
Tom Lembong Sebut Banyak Larangan Bikin RI Kalah dari Malaysia
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, investasi yang ada di Indonesia sejatinya terus mengalami kenaikan, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sayangnya, meskipun mengalami peningkatan namun secara umum pertumbuhannya masih kalah jauh dibanding negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.

Dia menyebutkan, total investasi yang masuk ke Indonesia pada tahun ini melampaui target atau mencapai Rp692 triliun. Jumlah ini melonjak cukup tinggi dibanding total investasi yang masuk ke Indonesia pada 2014, yang sebesar Rp463 triliun.

"Di 2014 investasi tahunan di BKPM 463 triliun per tahun, tahun lalu sudah naik bahkan targetnya Rp678 triliun. Tahun lalu pemerintah berhasil melampaui target Rp678 triliun, realisasinya Rp692 triliun," katanya dalam acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Sayangnya, jika dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam, prestasi yang ditorehkan Indonesia masih cukup ketinggalan. Bahkan, pertumbuhan investasi di Indonesia dinilainya cukup mengkhawatirkan.

"Investasi juga kalah jauh, mulai ditinggal oleh negara tetangga. Memang secara nominal masih oke antara USD25-USD35 miliar per tahun, tapi pertumbuhannya mulai mengkhawatirkan. Ini angka 2015-2016," imbuh dia.

Pada 2016, pertumbuhan investasi di Malaysia mencapai 50% per tahun. Sementara Indonesia, pada periode yang sama justru terjadi penurunan investasi penanaman modal asing (PMA) sekitar -1% dalam dolar Amerika Serikat (USD).

"Terus terang, yang tidak banyak kami publikasikan, 2016 PMA kita turun -1% in USD. Kenapa ini nggak kelihatan, karena yang kita publikasikan angka rupiahnya. Dan 2016 rupiah melemah 10%, sehingga PMA kelihatannya masih naik," tuturnya.

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) ini menambahkan, setidaknya ada dua penyebab mengapa investasi di Indonesia masih kalah dibanding Thailand, Vietnam, ataupun Malaysia. Pertama, negara-negara tersebut memiliki regulasi yang lebih stabil ketimbang Indonesia.

"Pertama regulasi sudah menjadi pengetahuan umum, regulasi berubaha secara mendadak menciptakan sebuah ketidakstabilan dan sulit sekali diterima oleh investor. Thailand, Vietnam, Malaysia itu punya regulasi yang lebih stabil," sebut dia.

Kedua, tambah Tom Lembong -sapaan akrab Thomas Trikasih Lembong-, negara-negara tersebut lebih terbuka dibanding Indonesia. Mereka tidak pernah melarang investasi apapun yang masuk ke negaranya, sementara Indonesia terlalu banyak larangan.

"Mereka tidak melarang, orang mau investasi di universitas, di industri pertahanan, di sekolah, pabrik apa semua masuk dan tercipta industri dan ada barang untuk di ekspor. Di kita banyak sekali larang-larangan. Ini itu enggak boleh masuk, itu gak boleh. Kalau mau masuk di sini maksimum 30%, di sana 90%," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8280 seconds (0.1#10.140)