Nelayan Sambut Gembira Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program penghapusan kredit macet yang digagas Calon Presiden atau Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo disambut gembira oleh nelayan.Mereka menilai, program Ganjar itu sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari yang dialami nelayan .
“Kami sudah dengar dan baca di berita, pak Ganjar ingin menghapuskan utang atau kredit macet nelayan. Itu program yang sangat bagus dan sudah kami tunggu-tunggu,” ucap Kajidin, nelayan Indramayu saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).
Bahkan tidak hanya kredit macet di bank, Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) dan Ketua Gerakan Nelayan Pantura ini berharap, Ganjar bisa menjalankan program pemutihan bagi nelayan yang memiliki utang di tengkulak. Sebab menurut Kajidin, banyak nelayan khususnya nelayan kecil dan tradisional yang memiliki tanggungan tidak di bank, melainkan di tengkulak.
“Banyak nelayan kecil kita yang utangnya di tengkulak. Parahnya, harga ikan hasil tangkapan dijual rendah karena harus dijual di tengkulak yang diutangi itu. Jadi kalau utang di tengkulak juga diselesaikan, nelayan bisa lebih sejahtera,” imbuhnya.
Tak hanya itu, nelayan juga berharap jika Ganjar menjadi presiden untuk menyelesaikan persoalan lain terkait regulasi. Sebab sampai saat ini, banyak regulasi di Indonesia yang tumpang tindih dan merugikan nelayan.
“Kami sudah bertemu pak Ganjar dan sampaikan problem itu. Beliau sepakat untuk merevisi regulasi yang memberatkan nelayan. Kami juga berharap, pak Ganjar menghidupkan Koperasi Perikanan Laut (KPL) agar harga ikan tidak dimainkan tengkulak dan nelayan bisa mendapatkan hasil optimal,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Sugeng Nugroho, nelayan asal Jawa Timur. Salah satu pendiri Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) ini mengatakan, problem nelayan salah satu yang paling berat adalah utang.
“Jadi nelayan itu semua peralatan tangkapnya sebagian besar diperoleh dari pinjaman, baik di bank maupun tengkulak. Jadi, hidupnya terbebani oleh utang-utang itu. Kalau pak Ganjar mau memutihkan kredit macet nelayan, kami tentu menyambut gembira karena itulah yang selama ini kami harapkan,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo siap memutihkan kredit macet seluruh nelayan di Indonesia. Langkah afirmatif itu penting dilakukan agar nelayan lebih produktif dan semakin sejahtera.
"Kalau ingin nelayan sejahtera, maka negara harus hadir agar mereka lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan alat tangkap atau solar subsidi, satu hal yang bisa dilakukan adalah pemutihan kredit macet para nelayan," kata Ganjar.
Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan. Dari data yang dihimpun, ada sekitar 8,25% kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan.
"Kalau ditotal jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja, agar mereka terbantu dan lebih produktif. Setelah itu kita bina dan dampingi mereka," ucapnya.
“Kami sudah dengar dan baca di berita, pak Ganjar ingin menghapuskan utang atau kredit macet nelayan. Itu program yang sangat bagus dan sudah kami tunggu-tunggu,” ucap Kajidin, nelayan Indramayu saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).
Bahkan tidak hanya kredit macet di bank, Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) dan Ketua Gerakan Nelayan Pantura ini berharap, Ganjar bisa menjalankan program pemutihan bagi nelayan yang memiliki utang di tengkulak. Sebab menurut Kajidin, banyak nelayan khususnya nelayan kecil dan tradisional yang memiliki tanggungan tidak di bank, melainkan di tengkulak.
“Banyak nelayan kecil kita yang utangnya di tengkulak. Parahnya, harga ikan hasil tangkapan dijual rendah karena harus dijual di tengkulak yang diutangi itu. Jadi kalau utang di tengkulak juga diselesaikan, nelayan bisa lebih sejahtera,” imbuhnya.
Tak hanya itu, nelayan juga berharap jika Ganjar menjadi presiden untuk menyelesaikan persoalan lain terkait regulasi. Sebab sampai saat ini, banyak regulasi di Indonesia yang tumpang tindih dan merugikan nelayan.
“Kami sudah bertemu pak Ganjar dan sampaikan problem itu. Beliau sepakat untuk merevisi regulasi yang memberatkan nelayan. Kami juga berharap, pak Ganjar menghidupkan Koperasi Perikanan Laut (KPL) agar harga ikan tidak dimainkan tengkulak dan nelayan bisa mendapatkan hasil optimal,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Sugeng Nugroho, nelayan asal Jawa Timur. Salah satu pendiri Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) ini mengatakan, problem nelayan salah satu yang paling berat adalah utang.
“Jadi nelayan itu semua peralatan tangkapnya sebagian besar diperoleh dari pinjaman, baik di bank maupun tengkulak. Jadi, hidupnya terbebani oleh utang-utang itu. Kalau pak Ganjar mau memutihkan kredit macet nelayan, kami tentu menyambut gembira karena itulah yang selama ini kami harapkan,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo siap memutihkan kredit macet seluruh nelayan di Indonesia. Langkah afirmatif itu penting dilakukan agar nelayan lebih produktif dan semakin sejahtera.
"Kalau ingin nelayan sejahtera, maka negara harus hadir agar mereka lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan alat tangkap atau solar subsidi, satu hal yang bisa dilakukan adalah pemutihan kredit macet para nelayan," kata Ganjar.
Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan. Dari data yang dihimpun, ada sekitar 8,25% kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan.
"Kalau ditotal jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja, agar mereka terbantu dan lebih produktif. Setelah itu kita bina dan dampingi mereka," ucapnya.
(akr)