Jokowi Sempat Harap-harap Cemas Soal Kondisi Pasar Modal Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pandemi virus corona (covid-19) telah menekan ekonomi Indonesia. Adapun, Jokowi sempat merasa khawatir ketahanan pasar modal Indonesia saat pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia.
(Baca Juga: Kinerja Pasar Modal Jeblok, OJK Fokus Lakukan Pemulihan )
"Saat kita hadapi pandemi COVID-19 ini ada kekhawatiran dalam diri saya terhadap industri pasar modal Indonesia apakah mampu bertahan. Tentunya kekhawatiran ini beralasan karena menimbulkan ketidakpastian dan mengurangi kepercayaan investasi," ujar Jokowi dalam video virtual, Senin (10/8/2020).
Namun keraguannya ternyata tidak terbukti. Hal ini dikarenakan BEI telah menjaga kepercayaan investor. "Namun kekhawatiran saya itu hingga saat ini tidak terjadi karena otoritas pasar modal sigap menyiapkan berbagai kebijakan," tambahnya.
(Baca Juga: Ajib! Meski Pandemi, Investor Pasar Modal Naik Tiga Kali Lipat Jadi 3,02 Juta )
Dia melanjutkan, IHSG yang tadinya di atas 6.300-am terus turun hingga menyentuh level terendahnya di posisi 3.937 pada akhir April 2020. Namun setelah itu IHSG kembali pulih dan kini sudah berada di level 5.100-an. Meski begitu volatilitas masih terjadi di pasar modal.
"Bahkan pasar modal kita tetap dapat menorehkan kinerja yang ini dibuktikan adanya 35 IPO baru tahun ini dan penambahan produk lainya. Itu jumlah IPO tertinggi di antara bursa ASEAN sepanjang 2020. Jumlah investor Indonesia juga mencapai 3 juta atau naik 3 kali lipat dalam 3 tahun terakhir. Saya sangat apresiasi pencapaian ini," tandasnya.
(Baca Juga: Kinerja Pasar Modal Jeblok, OJK Fokus Lakukan Pemulihan )
"Saat kita hadapi pandemi COVID-19 ini ada kekhawatiran dalam diri saya terhadap industri pasar modal Indonesia apakah mampu bertahan. Tentunya kekhawatiran ini beralasan karena menimbulkan ketidakpastian dan mengurangi kepercayaan investasi," ujar Jokowi dalam video virtual, Senin (10/8/2020).
Namun keraguannya ternyata tidak terbukti. Hal ini dikarenakan BEI telah menjaga kepercayaan investor. "Namun kekhawatiran saya itu hingga saat ini tidak terjadi karena otoritas pasar modal sigap menyiapkan berbagai kebijakan," tambahnya.
(Baca Juga: Ajib! Meski Pandemi, Investor Pasar Modal Naik Tiga Kali Lipat Jadi 3,02 Juta )
Dia melanjutkan, IHSG yang tadinya di atas 6.300-am terus turun hingga menyentuh level terendahnya di posisi 3.937 pada akhir April 2020. Namun setelah itu IHSG kembali pulih dan kini sudah berada di level 5.100-an. Meski begitu volatilitas masih terjadi di pasar modal.
"Bahkan pasar modal kita tetap dapat menorehkan kinerja yang ini dibuktikan adanya 35 IPO baru tahun ini dan penambahan produk lainya. Itu jumlah IPO tertinggi di antara bursa ASEAN sepanjang 2020. Jumlah investor Indonesia juga mencapai 3 juta atau naik 3 kali lipat dalam 3 tahun terakhir. Saya sangat apresiasi pencapaian ini," tandasnya.
(akr)