7 Calon Emiten Siap Melantai di Bursa, Intip Profil Singkatnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Awal tahun 2024 ini, pasar modal Indonesia akan diramaikan dengan pencatatan tujuh perusahaan baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Seluruh perusahaan tersebut berasal dari sektor yang beragam yakni, sektor konsumer siklikal, konsumer non siklikal, sektor bahan baku, sektor infrastruktur dan sektor energi.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,25 miliar saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Adapun, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp125 miliar.
Perseroan menjalani kegiatan usaha utama di bidang konstruksi bangunan sipil jembatan, jalan layang, fly over dan underpass, serta konstruksi bangunan sipil jalan. Kegiatan usaha perseroan yang benar-benar dijalankan saat ini adalah general contractor khususnya dalam pekerjaan pondasi, erection, bekisting, dan pekerjaan jalan.
Perseroan menawarkan sebanyak 531,42 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan harga penawaran Rp338 per saham, perseroan bakal mendapatkan dana sebesar Rp179,62 miliar.
Sekitar 90% dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perseroan akan digunakan untuk pembayaran dalam rangka pembangunan LNG Station (Liquefied Natural Gas) di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2. Sementara sekitar 10% akan digunakan perseroan untuk modal kerja.
Melalui gelaran IPO, perseroan akan mendapat dana sebesar Rp532,78 miliar. Di mana, perseroan menawarkan sebanyak 1,21 miliar saham nama milik PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura disingkat PT IMEV (d/h PT Mitra Marina Internasional) (IMEV).
Multi Spunindo Jaya merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang industri nonwoven secara business to business (B2B), dengan memproduksi produk nonwoven sheet, yang kemudian digunakan sebagai salah satu bahan baku produk jadi di berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan seperti pembalut, popok, masker, dan lainnya, hingga sektor konstruksi dan agrikultur.
Perseroan menawarkan sebanyak 882,35 juta saham atau 15% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran Rp300 per saham, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp264,70 miliar dari gelaran IPO ini.
1. PT Asri Karya Lestari Tbk
Asri Karya Lestari menjadi perusahaan pertama yang akan melantai di bursa pada tahun 2024 ini. Perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur ini akan tercatat di bursa dengan kode ASLI pada 5 Januari 2024.Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,25 miliar saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Adapun, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp125 miliar.
Perseroan menjalani kegiatan usaha utama di bidang konstruksi bangunan sipil jembatan, jalan layang, fly over dan underpass, serta konstruksi bangunan sipil jalan. Kegiatan usaha perseroan yang benar-benar dijalankan saat ini adalah general contractor khususnya dalam pekerjaan pondasi, erection, bekisting, dan pekerjaan jalan.
2. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk
Pekan berikutnya yakni pada 8 Januari 2024, giliran PT Citra Nusantara Gemilang Tbk yang akan tercatat di bursa dengan kode CGAS. Perseroan merupakan calon emiten di sektor energi yang menjalani kegiatan usaha di bidang perdagangan dan distribusi gas alam.Perseroan menawarkan sebanyak 531,42 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan harga penawaran Rp338 per saham, perseroan bakal mendapatkan dana sebesar Rp179,62 miliar.
Sekitar 90% dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perseroan akan digunakan untuk pembayaran dalam rangka pembangunan LNG Station (Liquefied Natural Gas) di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2. Sementara sekitar 10% akan digunakan perseroan untuk modal kerja.
3. PT Adhi Kartiko Pratama
Keesokan harinya atau pada 9 Januari 2024, PT Adhi Kartiko Pratama bakal mencatatkan sahamnya dengan kode NICE. Perseroan masuk dalam sektor energi dan mengoperasikan pertambangan nikel.Melalui gelaran IPO, perseroan akan mendapat dana sebesar Rp532,78 miliar. Di mana, perseroan menawarkan sebanyak 1,21 miliar saham nama milik PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura disingkat PT IMEV (d/h PT Mitra Marina Internasional) (IMEV).
4. PT Multi Spunindo Jaya Tbk
Lalu pada 10 Januari 2024, dua perusahaan dijadwalkan melantai di bursa, salah satunya yakni PT Multi Spunindo Jaya Tbk yang akan tercatat dengan kode MSJA.Multi Spunindo Jaya merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang industri nonwoven secara business to business (B2B), dengan memproduksi produk nonwoven sheet, yang kemudian digunakan sebagai salah satu bahan baku produk jadi di berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan seperti pembalut, popok, masker, dan lainnya, hingga sektor konstruksi dan agrikultur.
Perseroan menawarkan sebanyak 882,35 juta saham atau 15% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran Rp300 per saham, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp264,70 miliar dari gelaran IPO ini.