Penyuluh Kostratani Banyuasin Semangat Mengikuti ToT Pertanian Cerdas Iklim
loading...
A
A
A
BANYUASIN - Para penyuluh di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, semangat mengikuti pelatihan Training Of Trainer (TOT) Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) proyek Strategic Irrigation Modernization And Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), 10-14 Agustus 2020, di di SMKPP Sembawa.
Kegiatan yang dilangsungkan dengan protokol ketat pencegahan Covid-19, dibuka Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan. Di Kabupaten Banyuasin, Karang Agung Ilir dipilih sebagai salah satu kecamatan yang akan menjadi percontohan penerapan pertanian CSA seluas 9.700 ha dalam empat tahun ke depan. Didampingi penyuluhdan POPT, Karang Agung Ilir siap mendukung CSA SIMURP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo SIMURP diharapkan bisa mendukung program utama Kementan, yaitu pengembangan Kostratani. “Pengembangan Kostratani jangan hanya menunggu saat bantuan datang, tetapi kita juga harus mampu menggerakkan Kostratani dalam kondisi apa pun untuk membantu peningkatan produksi dan pendapatan petani,” tutur Mentan SYL.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.
“Daerah melalui Dinas Pertanian Provinsi (Kostrawil) dan Kabupaten (Kostrada) harus bersama-sama mendorong BPP agar bertransformasi menjadi BPP Kostratani, serta mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai pusat pembangunan pertanian, juga pusat data dan informasi,” tuturnya.
ToT CSA SIMURP sendiri digelar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta pelatihan terkait penerapan teknologi pertanian cerdas iklim. Tepatnya melalui peningkatan IP, produksi dan produktivitas untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Pelatihan ini juga mempersiapkan peserta TOT sebagai fasilitator kegiatan Trainer of Farmers (ToF). CSA dilakukan sebagai antisipasi dampak perubahan iklim global diantaranya suhu rata-rata bumi yang semakin meningkat, kekeringan yang semakin sering, juga perubahan iklim yang sulit diprediksi.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) BPPSDMP Leli Nuryati, berharap agar pelatihan TOT dapat memberikan manfaat kepada penyuluh dalam meningkatkan pengetahuan dan turut berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian melalui pertanian cerdas iklim.
“Peserta harus serius dan memafaatkan momen pelatihan ToT CSA SIMURP dengan sungguh-sungguh dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh penyuluh,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadistan TPH Provinsi Sumatera Selatan juga mengharapkan agar pelatihan ToT CSA SIMURP dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme peserta pelatihan untuk diaplikasikan di tengah masyarakat.
ToT CSA SIMURP Provinsi Sumatera Selatan juga menghadirkan narasumber Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian; Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumsel dan Para Fasilitator TOT meliputi Penyuluh Pertanian, Dosen, Guru, dan Widyaiswara. (SM/NF)
Kegiatan yang dilangsungkan dengan protokol ketat pencegahan Covid-19, dibuka Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan. Di Kabupaten Banyuasin, Karang Agung Ilir dipilih sebagai salah satu kecamatan yang akan menjadi percontohan penerapan pertanian CSA seluas 9.700 ha dalam empat tahun ke depan. Didampingi penyuluhdan POPT, Karang Agung Ilir siap mendukung CSA SIMURP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo SIMURP diharapkan bisa mendukung program utama Kementan, yaitu pengembangan Kostratani. “Pengembangan Kostratani jangan hanya menunggu saat bantuan datang, tetapi kita juga harus mampu menggerakkan Kostratani dalam kondisi apa pun untuk membantu peningkatan produksi dan pendapatan petani,” tutur Mentan SYL.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.
“Daerah melalui Dinas Pertanian Provinsi (Kostrawil) dan Kabupaten (Kostrada) harus bersama-sama mendorong BPP agar bertransformasi menjadi BPP Kostratani, serta mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai pusat pembangunan pertanian, juga pusat data dan informasi,” tuturnya.
ToT CSA SIMURP sendiri digelar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta pelatihan terkait penerapan teknologi pertanian cerdas iklim. Tepatnya melalui peningkatan IP, produksi dan produktivitas untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Pelatihan ini juga mempersiapkan peserta TOT sebagai fasilitator kegiatan Trainer of Farmers (ToF). CSA dilakukan sebagai antisipasi dampak perubahan iklim global diantaranya suhu rata-rata bumi yang semakin meningkat, kekeringan yang semakin sering, juga perubahan iklim yang sulit diprediksi.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) BPPSDMP Leli Nuryati, berharap agar pelatihan TOT dapat memberikan manfaat kepada penyuluh dalam meningkatkan pengetahuan dan turut berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian melalui pertanian cerdas iklim.
“Peserta harus serius dan memafaatkan momen pelatihan ToT CSA SIMURP dengan sungguh-sungguh dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh penyuluh,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadistan TPH Provinsi Sumatera Selatan juga mengharapkan agar pelatihan ToT CSA SIMURP dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme peserta pelatihan untuk diaplikasikan di tengah masyarakat.
ToT CSA SIMURP Provinsi Sumatera Selatan juga menghadirkan narasumber Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian; Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumsel dan Para Fasilitator TOT meliputi Penyuluh Pertanian, Dosen, Guru, dan Widyaiswara. (SM/NF)
(ars)