Wall Street Berakhir Mendatar di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Inflasi

Sabtu, 28 April 2018 - 09:08 WIB
Wall Street Berakhir Mendatar di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Inflasi
Wall Street Berakhir Mendatar di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Inflasi
A A A
NEW YORK - Wall Street ditutup hampir mendatar pada perdagangan Jumat, kemarin waktu setempat di tengah kekhawatiran lonjakan inflasi. Ditambah saham sektor teknologi dan energi masih tertekan diimbangi oleh kemajuan sektor konsumer yang dipimpin oleh Amazon.

Indeks S & P 500 dan Nasdaq mencetak kenaikan tipis, sementara Dow Jones Industrial Average menyusut ke teritori negatif pada akhir sesi perdagangan. Keseluruhan tiga indeks utama bursa saham AS pekan ini lebih rendah saat pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam -julukan AS- melambat di awal tahun.

Departemen Perdagangan AS menerangkan, perlambatan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2018 terimbas pengeluaran konsumen yang tumbuh paling lemah dalam hampir lima tahun terakhir. Namun di sisi lain lompatan upah dan pemotongan pajak bisa menjadi sentimen positif sementara.

Imbal hasil obligasi AS bergerak stabil saat Federal Reserve diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan. Sedangkan upah dan gaji meningkat dengan kecepatan tertinggi dalam 11 tahun, menurut sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja.

Sebagian perusahaan memperingatkan bakal mengikis biaya mereka, ketika pasar terus berfluktuasi saat fokus investor mengarah dalam menghadapi pertumbuhan laba kuartalan terkuat dalam tujuh tahun. "Investor bergulat dengan volatilitas baru dan bagaimana menangani hal itu," ujar pengamat.

Dow Jones Industrial Average jatuh 11,15 poin atau 0,05% menjadi 24.311,19 sedangkan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan 2,97 poin yang setara 0,11% ke level 2.669,91. Selanjutnya komposit Nasdaq menanjak 1,12 poin setara 0.02% di posisi 7.119,80.

Lebih dari setengah perusahaan dalam indeks S & P 500 telah melaporkan pendapatan di kuartal pertama, dimana 79,4% melampaui perkiraan. Saat ini analis mengharapkan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama mencapai 24,6% meningkat dua kali lipat dari prediksi awal tahun ini, menurut data Thomson Reuters.

Amazon.com memimpin lompatan S & P 500 dan Nasdaq, setelah berakhir di wilayah positif. Raksasa online tersebut mencetak kenaikan saham mencapai 3,6% dan diperkirakan nilai perusahaan kini lebih dari USD1 triliun.

Saham Microsoft juga bertambah 1,7% saat tujuh dari 11 sektor utama S & P lebih tinggi. Sedangkan volume perdagangan AS mencapai 6,13 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6.62 miliar selama 20 sesi perdagangan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5339 seconds (0.1#10.140)