Survei BI: Meski Terkontraksi Penjualan Eceran Juni Membaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei Penjualan Eceran Juni 2020 membaik meskipun masih dalam fase kontraksi. Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2020 terkontraksi 17,1% (yoy), membaik dari kontraksi 20,6% (yoy) pada Mei 2020.
Perbaikan penjualan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei, terutama kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi, sejalan dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan pada Juli 2020, kinerja penjualan eceran terindikasi terus membaik, meskipun masih kontraksi.
"Hal ini tercermin dari prakiraan pertumbuhan IPR Juli 2020 sebesar -12,3% (yoy), membaik dari -17,1% (yoy) pada bulan sebelumnya," kata Onny di Jakarta, Selasa (11/8/2020). (Baca juga: Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI, Apakah Doni Akan Memegang Sumpahnya? )
Perbaikan kinerja penjualan eceran tersebut diprakirakan terjadi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (September) diprakirakan menurun, sedangkan tekanan inflasi pada enam bulan mendatang (Desember) diprakirakan meningkat.
Indikasi akan terjadinya penurunan tekanan harga tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 131,5, lebih rendah dibandingkan dengan IEH sebelumnya sebesar 138,6. (Baca juga: Naik Tipis, Harga Emas Antam Kini di Level Rp1.056.000 per Gram )
"Sementara itu, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) enam bulan mendatang tercatat 156,1, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH sebelumnya sebesar 142,5. Peningkatan tersebut sejalan dengan perkiraan meningkatnya aktivitas saat HBKN Natal dan libur akhir tahun," ujarnya.
Perbaikan penjualan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei, terutama kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi, sejalan dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan pada Juli 2020, kinerja penjualan eceran terindikasi terus membaik, meskipun masih kontraksi.
"Hal ini tercermin dari prakiraan pertumbuhan IPR Juli 2020 sebesar -12,3% (yoy), membaik dari -17,1% (yoy) pada bulan sebelumnya," kata Onny di Jakarta, Selasa (11/8/2020). (Baca juga: Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI, Apakah Doni Akan Memegang Sumpahnya? )
Perbaikan kinerja penjualan eceran tersebut diprakirakan terjadi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (September) diprakirakan menurun, sedangkan tekanan inflasi pada enam bulan mendatang (Desember) diprakirakan meningkat.
Indikasi akan terjadinya penurunan tekanan harga tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 131,5, lebih rendah dibandingkan dengan IEH sebelumnya sebesar 138,6. (Baca juga: Naik Tipis, Harga Emas Antam Kini di Level Rp1.056.000 per Gram )
"Sementara itu, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) enam bulan mendatang tercatat 156,1, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH sebelumnya sebesar 142,5. Peningkatan tersebut sejalan dengan perkiraan meningkatnya aktivitas saat HBKN Natal dan libur akhir tahun," ujarnya.
(ind)