Seluruh Jawa Tersambung Tol di Akhir 2019

Sabtu, 23 Juni 2018 - 03:08 WIB
Seluruh Jawa Tersambung Tol di Akhir 2019
Seluruh Jawa Tersambung Tol di Akhir 2019
A A A
PASURUAN - Arus mobilitas manusia, dan barang di sepanjang Pulau Jawa, melalui jalur darat akan semakin cepat. Hal ini, dipengaruhi oleh segera tuntasnya pembangunan Tol Trans Java, sepanjang 920 km yang menghubungkan Merak, Provinsi Banten, hingga Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Kepastian segera tuntasnya Tol Trans Java, disampaikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo saat meresmikan beroperasinya Jalan Tol Gempol-Pasuruan, di pintu tol Kota Pasuruan, Jumat (22/6). “Pembangunan jalan tol, telah diselesaikan satu-persatu,” tegasnya.

Presiden menyebutkan, jalan tol yang membentang di ujung barat Pulau Jawa, hingga di ujung timur Pulau Jawa, tersebut, dipastikan akan tuntas pada akhir tahun 2018 ini. “Sesuai laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beberapa ruas tol akan tuntas pada bulan Juni, Juli, Oktober, dan November ini,” imbuhnya.

Bukan hanya sampai di Kota Pasuruan, saja. Jalan Tol Trans Java, juga diperpanjang hingga ke Banyuwangi. Pembangunan jalan tol dari Pasuruan, ke Banyuwangi, ditargetkan akan tuntas pada akhir tahun 2019. Saat ini, proses pengerjaannya sedang berjalan hingga di Probolinggo.

Adanya jalan tol, yang terhubung dengan bandara, pelabuhan, pusat industri, dan pusat usaha kecil menengah (UKM) milik masyarakat. Presiden berharap, akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat.

Jalan tol yang terintegrasi dengan berbagai jenis fasilitas transportasi, dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat tersebut. Menurutnya, bisa mempercepat mobilitas manusia dan barang, serta bisa menekan biaya distribusi logistik, karena perjalanannya lebih cepat.

Ruas jalan tol Gempol-Pasuruan, yang telah diresmikan oleh Presiden memiliki Panjang 20,5 km. Merupakan jalan tol paling timur dari Tol Trans Java. Panjang jalan Tol Trans Java, mencapai 920 km.

Menteri PUPR, Basuki Hadilmuljono menyebutkan, untuk jalan Tol Trans Java yang sudah bisa dimanfaatkan mencapai sepanjang 760 km. “Sepanjang 525 km, sudah bisa dioperasionalkan. Sedangkan sisanya sepanjang 235 km masih berstatus fungsional,” terangnya.

Saat ini, disebutkannya, ada beberapa titik ruas jalan tol yang masih dalam proses penyelesaian, dan ada beberapa yang sudah siap diresmikan. Ruas jalan tol yang siap diresmikan, dan dioperasikan, selain Gempol-Pasuruan, juga ada ruas jalan tol Pejagan-Pemalang, sepanjang 43 km; serta ruas jalan tol Solo-Sragen sepanjang 36 km.

Sementara, yang masih dalam pengerjaan adalah ruas jalan tol Pemalang-Batang, sepanjang 33 km, pembangunannya mencapai 72% dan ruas jalan tol Batang-Semarang, sepanjang 74 km, pembangunannya mencapai 78%. Dua ruas jalan tol ini, ditargetkan sudah bisa diresmikan bulan November mendatang.

Ruas jalan tol Salatiga-Solo, sepanjang 32 km, pembangunannya mencapai 70%, ditargetkan selesai pada bulan Oktober. Sedangkan ruas jalan tol Sragen-Ngawi, sepanjang 51 km, saat ini pembangunannya mencapai 96%, ditargetkan tuntas pada bulan September.

Kementrian PUPR juga melakukan percepatan penyelesaian pembangunan ruas jalan tol Kertosono-Wilangan, yang saat ini penyelesaiannya baru mencapai 70%, dengan target penyelesaian di bulan Desember. “Pada bulan September, kita harapkan ruas jalan tol Porong-Gempol, bisa selesai. Ruas jalan tol ini, sebagai pengganti jalan tol lama yang terdampak lumpur Sidoarjo,” ujar Basuki.

Khusus untuk ruas jalan tol Surabaya-Banyuwangi, Basuki mengaku, saat ini sedang menyelesaikan pembangunan ruas jalan tol Pasuruan-Grati; ruas jalan tol Grati-Probolinggo Timur; dan ruas jalan tol Probolinggo Timur-Gending.

Sementara, untuk ruas jalan tol dari Probolinggo, ke Banyuwangi, yang mencapai panjang 172 km, saat ini masih dalam tahap pengadaan tanah. Diharapkan, akhir tahun 2019 sudah bisa beroperasi.

Khusus untuk jalan to Malang-Pandaan, sepanjang 38,5 km ditargetkan pada akhir tahun 2018 ini sudah bisa diselesaikan untuk ruas jalan tol Pandaan-Singosari. Sementara untuk ruas jalan tol Singosari-Malang, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transmarga Jawa Timur, Agus Purnomo mengungkapkan, Ruas jalan Rembang - Pasuruan merupakan bagian dari tol Gempol-Pasuruan. Tol ini memiliki panjang total 37,15 Km. Terdiri dari tiga seksi, yakni seksi I Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km; seksi II Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 km; dan seksi III Pasuruan-Grati, sepanjang 13,6 km.

“Dari tiga seksi jalan tol tersebut, masing-masing memiliki dua paket. Seksi 1 Gempol - Rembang terdiri dari ruas Gempol - Bangil; dan Bangil - Rembang. Ruas Gempol - Bangil dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini, sudah beroperasi sejak 3 Agustus 2017. Sedangkan untuk ruas Bangil - Rembang yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, beroperasi pada 31 Maret 2017,” terangnya.

Sementara untuk seksi II, terdiri dari dari ruas Rembang - Pasuruan; dan Pasuruan - Karang Pandan. Selanjutnya seksi III, yaitu Karang Pandan - Rejoso; dan Rejoso - Grati. “Jadi Ruas Rembang - Pasuruan ini merupakan bagian dari tol Gempol - Pasuruan seksi II. Kontraktornya adalah PT Hutama Karya (Persero) Tbk – PT Gorip Nanda Guna KSO,” ujar dia.

Ruas tol Rembang - Pasuruan dimulai dari Km 13+900 sampai 20+900. Dalam pengerjaannya, proyek yang memiliki nilai investasi lebih dari Rp 447,8 miliar ini terbentur sejumlah hambatan. Di antaranya, perubahan dari dua overpass menjadi satu box di Desa Curah Dukuh, dan perubahan dari overpass menjadi underpass di Desa Sungikulon.

“Kendala lainnya adalah terkait pembebasan lahan. Ada sekitar 26 bidang lahan yang susah dibebaskan karena permasalahan sengketa lahan, dan ahli waris. Ke-26 bidang itu berada di daerah Seloduku, Selotambak, Sungi Wetan dan Parasrejo,” ungkap Agus Purnomo.

Meski demikian, akhirnya proyek tersebut berhasil diselesaikan dengan baik. Pihaknya mengatakan, kendala-kendala itu bisa dihadapi berkat tanggung jawab, dan komitmennya mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dalam menggalakkan pembangunan infrastruktur. “Dengan kerja keras, akhirnya hambatan itu bisa teratasi. Ini bukti komitmen kami mendukung visi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3653 seconds (0.1#10.140)