Tingkatkan Neraca Perdagangan, BI Bakal Ubah Kebijakan Ekonomi

Selasa, 26 Juni 2018 - 07:19 WIB
Tingkatkan Neraca Perdagangan, BI Bakal Ubah Kebijakan Ekonomi
Tingkatkan Neraca Perdagangan, BI Bakal Ubah Kebijakan Ekonomi
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia pada Mei 2018 defisit USD1,52 miliar. Hal ini menurun dibandingkan defisit neraca perdagangan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD1,63 miliar.

Perbaikan tersebut didorong oleh penurunan defisit neraca perdagangan nonmigas yang lebih besar dibandingkan peningkatan defisit neraca perdagangan migas. Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif sepanjang Januari-Mei 2018, neraca perdagangan Indonesia mencatat defisit sebesar USD2,83 miliar

Direktur Bank Indonesia Harbona Hutabarat memandang bahwa defisit neraca perdagangan tidak akan kembali terjadi. Sebab, pihaknya akan terus meningkatkan perkembangan dari kebijakan perekonomian Indonesia.

"Bank Indonesia memandang defisit neraca perdagangan tersebut tidak terlepas dari peningkatan kegiatan produksi dan investasi sejalan dengan membaiknya prospek perekonomian domestik, serta pengaruh kenaikan harga barang impor. Ke depan, kinerja neraca perdagangan diperkirakan membaik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi. Perkembangan tersebut akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja transaksi berjalan," ujar Harbona Hutabarat di Jakarta, Senin (25/6/2018).

Seperti diketahui, neraca perdagangan nonmigas pada Mei 2018 mencatat penurunan defisit menjadi USD0,28 miliar dari bulan sebelumnya yang tercatat defisit USD0,52 miliar. Perbaikandefisit neraca perdagangan nonmigas terutama terjadi karena naiknya ekspor nonmigas.

Ekspor nonmigas pada Mei 2018 meningkat sebesar USD1,23 miliar (mtm), terutama didorongkenaikan ekspor mesin dan peralatan listrik, bijih, kerak, dan abu logam, besi dan baja, barang-barang rajutan, dan timah.

Sementara itu, impor nonmigas naik USD 0,99 miliar (mtm) terutama karena meningkatnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, serealia, gula dan kembang gula, serta kapal laut dan bangunan terapung.

Peningkatan impor nonmigas tersebut dipengaruhi oleh kegiatan produksi dan investasi yang tetap kuat. Secara kumulatif Januari-Mei 2018, neraca perdagangan nonmigas masih mencatat surplus yakni USD2,20 miliar. Sedangkan, defisit neraca perdagangan migas meningkat seiring meningkatnya impor yang melebihi kenaikan ekspor.

Defisit neraca perdagangan migas pada Mei 2018 tercatat USD1,24 miliar, naik dari USD1,11 miliar pada April 2018. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan impor sebesar USD0,49 miliar (mtm) pada Mei 2018, didorong oleh impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas, yang lebih tinggi dari peningkatan ekspor migas sebesar USD0,35 miliar (mtm).

Secara kumulatif Januari-Mei 2018, neraca perdagangan migas mengalami defisit USD 5,03 miliar lebih tinggi dari defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD3,68 miliar.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4440 seconds (0.1#10.140)