Harga Beras Menggila, Mentan Lapor ke Jokowi Produksi Petani Turun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melaporkan kenaikan harga beras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia tingginya harga beras saat ini disebabkan produksi petani yang mengalami penurunan.
"Ditanyakan soal solusi untuk melakukan akselerasi karena saat ini harga beras dunia meningkat juga Indonesia meningkat," ujar Amran di Istana Negara, Selasa (13/2/2024).
Dia menjelaskan turunnya produksi petani salah satunya disebabkan perubahan iklim yang terjadi akibat El Nino. Sehingga membuat masa tanam mundur berpengaruh terhadap musim panen yang skhirnya pasokan beras di pasaran terganggu.
Dia menyampaikan tiga solusi kepada Jokowi untuk mendongkrak produksi petani. Pertama membuka lahan sawah baru, di wilayah yang punya sumber daya air yang memadai.
"Kami laporkan ke presiden bagaimana mengairi sawah-sawah di Pulau Jawa dan Luar Jawa yang wilayah itu ada sungai, ada seperti Sungai Bengawan Solo, kita bisa pompa airnya naik ke petani, naik ke sawah digunakan oleh petani," katanya.
Dia menyampaikan yang kedua melakukan optimalisasi lahan rawa yang sebelumnya hanya bisa ditanam satu kali dalam setahun, ditingkatkan menjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun masa panen. Pengoptimalan lahan rawa sebagai alternatif ketimbang harus membuka lahan baru.
Selanjutnya, Mentan Amran juga bakal segera menyalurkan benih gratis sebagai bentuk insentif kepada para petani yang melakukan perluasan tanam. Sehingga para petani bisa memproduksi lebih banyak padi. Terakhir adalah bagaimana tambahan pupuk bersubsidi senilai Rp14 triliun agar bisa cepat cair. "Pupuk tambahan dari presiden nilainya Rp14 triliun bagaimana ini diproses dengan cepat," ujarnya.
"Ditanyakan soal solusi untuk melakukan akselerasi karena saat ini harga beras dunia meningkat juga Indonesia meningkat," ujar Amran di Istana Negara, Selasa (13/2/2024).
Dia menjelaskan turunnya produksi petani salah satunya disebabkan perubahan iklim yang terjadi akibat El Nino. Sehingga membuat masa tanam mundur berpengaruh terhadap musim panen yang skhirnya pasokan beras di pasaran terganggu.
Dia menyampaikan tiga solusi kepada Jokowi untuk mendongkrak produksi petani. Pertama membuka lahan sawah baru, di wilayah yang punya sumber daya air yang memadai.
"Kami laporkan ke presiden bagaimana mengairi sawah-sawah di Pulau Jawa dan Luar Jawa yang wilayah itu ada sungai, ada seperti Sungai Bengawan Solo, kita bisa pompa airnya naik ke petani, naik ke sawah digunakan oleh petani," katanya.
Dia menyampaikan yang kedua melakukan optimalisasi lahan rawa yang sebelumnya hanya bisa ditanam satu kali dalam setahun, ditingkatkan menjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun masa panen. Pengoptimalan lahan rawa sebagai alternatif ketimbang harus membuka lahan baru.
Selanjutnya, Mentan Amran juga bakal segera menyalurkan benih gratis sebagai bentuk insentif kepada para petani yang melakukan perluasan tanam. Sehingga para petani bisa memproduksi lebih banyak padi. Terakhir adalah bagaimana tambahan pupuk bersubsidi senilai Rp14 triliun agar bisa cepat cair. "Pupuk tambahan dari presiden nilainya Rp14 triliun bagaimana ini diproses dengan cepat," ujarnya.
(nng)