Harga Beras Makin Tak Jelas, Pedagang Pasar Sentil Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkap harga beras medium saat ini terkerek di level Rp13.500 per kilo. Sedangkan beras premium sudah menyentuh harga Rp18.500 per kilo. Harga tersebut jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) .
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengungkap, persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh HET ini disebabkan beberapa faktor. Ia menilai saat ini pemerintah tidak serius dalam pengelolaan beras sejak musim tanam tahun 2022 hingga saat ini, sehingga produktivitas beras datanya simpang siur.
IKAPPI mendorong agar pemerintah berhati-hati dengan lonjakan harga beras dan kelangkaan yang terjadi di pasar tradisional.
"Ini penting karena ini momen politik, musim pemilu sehingga banyak beras yang di ambil diluar pasar tradisional atau produsen besar. Ini yang harus di jaga oleh pemerintah untuk ke depan," terangnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi terbesar. Kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, sedangkan 10 provinsi lain telah menunjukkan penurunan. Harga beras naik di seluruh provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Lihat Juga: Gus Miftah Hina Penjual Es, Ikatan Pedagang Pasar: Sebagai Pejabat Harusnya Jadi Teladan
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengungkap, persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh HET ini disebabkan beberapa faktor. Ia menilai saat ini pemerintah tidak serius dalam pengelolaan beras sejak musim tanam tahun 2022 hingga saat ini, sehingga produktivitas beras datanya simpang siur.
IKAPPI mendorong agar pemerintah berhati-hati dengan lonjakan harga beras dan kelangkaan yang terjadi di pasar tradisional.
"Ini penting karena ini momen politik, musim pemilu sehingga banyak beras yang di ambil diluar pasar tradisional atau produsen besar. Ini yang harus di jaga oleh pemerintah untuk ke depan," terangnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi terbesar. Kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, sedangkan 10 provinsi lain telah menunjukkan penurunan. Harga beras naik di seluruh provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Lihat Juga: Gus Miftah Hina Penjual Es, Ikatan Pedagang Pasar: Sebagai Pejabat Harusnya Jadi Teladan
(akr)