Berdayakan Geopark Guna Topang Target Pembangunan

Jum'at, 13 Juli 2018 - 22:05 WIB
Berdayakan Geopark Guna Topang Target Pembangunan
Berdayakan Geopark Guna Topang Target Pembangunan
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan mengoptimalkan pemanfaatan geopark untuk menunjang target pembangunan berkelanjutan. Geopark juga diharapkan menambah alternatif tujuan wisata dengan target 1,1 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.

Saat ini Indonesia memiliki empat taman bumi atau geopark yang telah mendapat pengakuan UNESCO (UNESCO Global Geopark/UGG), yakni Batur, Gunung Sewu, Gunung Rinjani, dan Ciletuh. Selain itu, juga terdapat tujuh kawasan Geopark Nasional, serta sekitar 80 kawasan yang menjadi kandidat Geopark Nasional pada 2025.

“Keberadaan geopark ini harus dikapitalisasi untuk mendatangkan turis sebanyak mungkin,” ujar Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di sela Konferensi Nasional Geopark Indonesia di auditorium Bappenas Jakarta kemarin.

Menurut Luhut, geopark bisa menjadi solusi alternatif pemanfaatan kekayaan alam dan budaya untuk kebangkitan ekonomi dan pemberdayaan sosial yang tetap mengedepankan aspek pelestarian dan perlindungan lingkungan. Selain itu, dengan pengakuan taman bumi Indonesia sebagai UGG, maka daya tarik kawasan sekaligus peluang investasi di beberapa sektor berpotensi meningkat pesat.

Dia menyebut, pascapenetapan Gunung Sewu sebagai UGG pada 2015, terjadi peningkatan arus investasi dan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul. “Dari pengembangan geopark, sektor jasa wisata, industri UMKM, industri kreatif, perhotelan, pertanian, kuliner, dan beberapa sektor terkait lainnya bisa tumbuh,” tuturnya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, geopark mudah dijual untuk kepariwisataan. Sebagai pemban ding, kata Menpar, China memiliki 37 UGG yang dikunjungi 436 juta wisatawan pada 2015, dengan pendapatan mencapai Rp100 triliun. UGG Jeju di Korea Selatan juga dikunjungi 7,7 juta wisatawan per tahun.

“Geopark Gunung Sewu juga ratusan persen kenaikan kunjungan wisatanya, dikunjungi hampir 5 juta wisatawan. Saya tegaskan bahwa pariwisata itu industri paling mudah dan murah menaikkan pendapatan per kapita dan sebagian besar uangnya langsung ke masyarakat,” ujarnya.

Menpar menambahkan, wisata geopark termasuk ke dalam kategori ekowisata. Tahun depan ditargetkan sebanyak 1,1 juta wisman yang berwisata geoparkdi Indonesia atau berkontribusi 5% terhadap target 2019 yang sebanyak 20 juta wisman.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, geopark akan menjadi salah satu program unggulan dalam target pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) Indonesia.

Bappenas akan menyusun perencanaan dan program menyeluruh untuk penguatan dan promosi geopark, sedangkan eksekutornya adalah kementerian/lembaga terkait. “Pada 2019 kita harapkan sudah menyeluruh dan terintegrasi, jadi kementerian tidak kerja sendiri-sendiri. Kita juga membuka kemitraan dengan swasta dan investor,” tuturnya.

Bambang menambahkan, salah satu tujuan utama pengembangan geoparkadalah menambah alternatif tujuan wisata. “Misalnya, kita promosikan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat sehingga wisman yang berkunjung ke Lombok tidak hanya mengunjungi pantai, tapi juga ke Rinjani. Dengan begitu, makin banyak turis dan makin lama tinggalnya,” paparnya.

Geopark merupakan sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan budaya. Dikutip dari laman UNESCO, UNESCO Global Geopark menjadi sebuah wilayah geografis dimana situs dan lanskap yang menjadi aset geologis internasional dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7945 seconds (0.1#10.140)