AS Dibuat Boncos Usai Sita Kapal Pesiar Rusia, Habiskan Rp108,7 Miliar/Tahun

Kamis, 15 Februari 2024 - 15:19 WIB
loading...
AS Dibuat Boncos Usai...
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghabiskan lebih dari USD7 juta atau setara Rp108,7 miliar per tahun untuk perawatan superyacht (kapal pesiar mewah), hasil sitaan dari seorang pengusaha Rusia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghabiskan lebih dari USD7 juta atau setara Rp108,7 miliar (Kurs Rp15.530 per USD) per tahun untuk perawatan superyacht ( kapal pesiar mewah ), hasil sitaan dari seorang pengusaha Rusia yang terkena sanksi Barat. Efeknya AS saat ini berencana menjualnya, yang terungkap dalam pengajuan pengadilan pada akhir pekan kemarin.

Kapal pesiar bernama Amadea itu, diyakini dimiliki oleh miliarder Rusia, Suleiman Kerimov yang terkena sanksi. Amadea disita di Fiji pada April 2022 atas permintaan Departemen Kehakiman AS di bawah sanksi yang dijatuhkan setelah konflik Ukraina.

Kerimov dan keluarganya berdasarkan data Forbes, memiliki kekayaan senilai USD10,7 miliar.

Kapal sepanjang 348 kaki (106 meter) itu dilengkapi landasan helikopter, kolam renang, dan bioskop. Menurut pihak berwenang AS, biaya yang harus dikeluarkan untuk mempertahankan kapal pesiar itu bagi pemiliknya yakni dengan membayar pajak senilai USD600.000 per bulan.

Sementara itu untuk biaya kru saja tercatat sekitar USD360.000 per bulan, sementara pemeliharaan kapal mewah juga membutuhkan USD75.000 untuk bahan bakar dan USD165.000 untuk pemeliharaan, pembuangan limbah, makanan dan biaya lainnya, menurut dokumen pengadilan.

AS saat ini meminta izin hakim untuk melelang superyacht senilai USD300 juta itu karena rata-rata tagihan pemeliharaan bulanan dinilai terlalu mahal. Di sisi lain upaya untuk menjual 'Amadea' ditentang oleh pengusaha Rusia Eduard Khudainatov, yang mengklaim bahwa ia adalah pemilik sebenarnya.



Sedangkan AS telah mengidentifikasi Kerimov sebagai pemilik dan mengklaim, miliarder Rusia tersebut melanggar sanksi dengan melakukan pembayaran melalui sistem keuangan AS.

Khudainatov, yang memimpin perusahaan minyak utama Rosneft dari 2010 hingga 2013, menyatakan bahwa dia adalah pemilik sebenarnya dari Amadea dan bersikeras bahwa kapal pesiar tidak dapat disita karena dia tidak terkena sanksi AS.

Jaksa AS dalam pengajuan pengadilan sebelumnya menuding Khudainatov bertindak sebagai "pemilik palsu" Amadea untuk menyamarkan peran Kerimov. Perwakilan hukum untuk Khudainatov mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa penyitaan itu "melanggar hukum" dan mendesak hakim untuk melarangnya sampai ditentukan "apakah penyitaan itu tidak konstitusional."
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
Ramadan 2025, Pertamina...
Ramadan 2025, Pertamina Berbagi Takjil di 145 SPBU se-Indonesia
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
Rupiah Keok Lawan Dolar...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Rp16.501/USD
Raksasa Gas Rusia Gazprom...
Raksasa Gas Rusia Gazprom Berjuang Bangkit usai Menelan Kerugian Rp210,5 Triliun
Bank Jatim Catatkan...
Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Rp1,28 Triliun di 2024
Harga Emas Antam Tak...
Harga Emas Antam Tak Terbendung, Hari Ini Naik Lagi ke Rp1.779.000/Gram
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Harga BBM Pertamina...
Harga BBM Pertamina Bakal Diskon? Siap-siap Promo Libur Lebaran 2025
Rekomendasi
Momen Anak-anak Mantan...
Momen Anak-anak Mantan Presiden Kumpul di Ultah Didit Prabowo
HIPAKAD Jakbar Bagi-bagi...
HIPAKAD Jakbar Bagi-bagi Ratusan Paket Sembako dan Santunan Yatim Piatu
The Park Sawangan Hadirkan...
The Park Sawangan Hadirkan Karakter Animasi Entong, Ceriakan Puluhan Anak Yatim
Berita Terkini
Jelang Lebaran Momen...
Jelang Lebaran Momen Tepat untuk Membeli Emas, Ini Alasannya
13 menit yang lalu
BNI Terapkan Operasional...
BNI Terapkan Operasional Terbatas Selama Libur Nyepi dan Idulfitri 2025
1 jam yang lalu
CEO Philip Morris: Keberlanjutan...
CEO Philip Morris: Keberlanjutan Ciptakan Hasil Kinerja Bisnis yang Positif
2 jam yang lalu
Berbagi Kebahagiaan...
Berbagi Kebahagiaan Ramadan, Kadin Salurkan 150 Paket Bantuan ke Anak Yatim
3 jam yang lalu
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
3 jam yang lalu
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
4 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved