24 Perusahaan Antre IPO di Awal 2024, BEI: Belum Ada BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut belum ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang akan melantai di bursa hingga saat ini. Sebagai informasi, saat ini terdapat 24 perusahaan dalam pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
“Saat ini belum ada BUMN di pipeline. Kami harap dari BUMN dan anak BUMN juga dapat tercatat di pasar modal,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (15/2/2024).
Menurut Nyoman, IPO BUMN tergantung dari kesiapan perusahaan dan anak usahanya. Bursa dalam hal ini terus mendukung dan melakukan edukasi terkait IPO. Hal itu disebut bisa meningkatkan kesiapan perusahaan BUMN dan anak usahanya untuk masuk ke pasar modal.
“Sehingga harapan kami IPO BUMN bisa sukses,” imbuh Nyoman.
Per 7 Februari 2024 BEI mencatat sebanyak 24 perusahaan berada dalam pipeline IPO. Berdasarkan asetnya, terdapat 17 perusahaan dengan skala menengah dengan aset berkisar Rp50 hingga Rp250 miliar.
Kemudian 4 perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar. Sisanya, sebanyak 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Sebelumnya, Mandiri Sekuritas mengungkapkan, bahwa tidak ada perusahaan BUMN yang yang akan mencatatkan sahamnya di BEI atau menggelar IPO pada kuartal I 2024 ini. Kendati demikian, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan, pihaknya masih di dalam tahap diskusi dengan beberapa perusahaan BUMN yang ingin melantai BEI.
“Kalau kuartal satu terus terang belum ada. Jadi kami melihatnya ada antara semester satu dan semester dua. Ini kami lagi lihat waktu yang paling bagus,” kata Oki.
Oki menegaskan, belum adanya perusahaan BUMN yang melakukan IPO tidak berhubungan dengan akan berlangsungnya pemilihan umum atau pemilu 2024.
Ia menyebut, berdasarkan historis, pemilu-pemilu sebelumnya dari 2015 dan 2019 tidak memberikan sentimen negatif kepada pasar modal dan investor. Oki optimistis pasar modal Indonesia tahun ini berjalan positif dan akan jauh lebih baik.
“Saat ini belum ada BUMN di pipeline. Kami harap dari BUMN dan anak BUMN juga dapat tercatat di pasar modal,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (15/2/2024).
Menurut Nyoman, IPO BUMN tergantung dari kesiapan perusahaan dan anak usahanya. Bursa dalam hal ini terus mendukung dan melakukan edukasi terkait IPO. Hal itu disebut bisa meningkatkan kesiapan perusahaan BUMN dan anak usahanya untuk masuk ke pasar modal.
“Sehingga harapan kami IPO BUMN bisa sukses,” imbuh Nyoman.
Per 7 Februari 2024 BEI mencatat sebanyak 24 perusahaan berada dalam pipeline IPO. Berdasarkan asetnya, terdapat 17 perusahaan dengan skala menengah dengan aset berkisar Rp50 hingga Rp250 miliar.
Kemudian 4 perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar. Sisanya, sebanyak 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Sebelumnya, Mandiri Sekuritas mengungkapkan, bahwa tidak ada perusahaan BUMN yang yang akan mencatatkan sahamnya di BEI atau menggelar IPO pada kuartal I 2024 ini. Kendati demikian, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan, pihaknya masih di dalam tahap diskusi dengan beberapa perusahaan BUMN yang ingin melantai BEI.
“Kalau kuartal satu terus terang belum ada. Jadi kami melihatnya ada antara semester satu dan semester dua. Ini kami lagi lihat waktu yang paling bagus,” kata Oki.
Oki menegaskan, belum adanya perusahaan BUMN yang melakukan IPO tidak berhubungan dengan akan berlangsungnya pemilihan umum atau pemilu 2024.
Ia menyebut, berdasarkan historis, pemilu-pemilu sebelumnya dari 2015 dan 2019 tidak memberikan sentimen negatif kepada pasar modal dan investor. Oki optimistis pasar modal Indonesia tahun ini berjalan positif dan akan jauh lebih baik.
(akr)