Menteri PUPR Berharap Presiden RI Berikutnya Tak Cuma Bangun Jalan Tol

Kamis, 15 Februari 2024 - 17:49 WIB
loading...
Menteri PUPR Berharap...
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, fokus pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan tidak bisa hanya fokus pada jalan tol saja. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, fokus pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan tidak bisa hanya fokus pada jalan tol saja. Tapi yang paling penting adalah sektor sumber daya air.



Menteri Basuki menilai, air merupakan komponen paling penting dalam menciptakan hidup yang layak untuk masyarakat. Air bersih yang mudah diakses oleh masyarakat, memegang peranan penting untuk menciptakan hidup yang layak.

"(Fokus pembangunan ke depan) sektor air, jadi kalau saya punya untuk hidup layak, itu harus ada air," ujar Menteri PUPR saat ditemui MNC Portal di Bekasi, Rabu (12/2).



Menurutnya, penyediaan air bersih dan layak ke masyarakat merupakan model yang digunakan oleh banyak negara maju untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat. Sebab bermula dari ketersediaan air bersih, maka otomatis bisa mengatasi stunting yang ada saat ini.

"Ternyata setelah kita pelajari negara maju, untuk hidup layak itu air dan sanitasi. Portugal itu sudah portabel water 99 persen menserve (melayani) penduduknya. Jadi kalau untuk layak itu air dan sanitasi kalau di Indonesia itu untuk stunting," lanjutnya.

Menurut Menteri Basuki, dalam rangka mewujudkan akses air minum aman dan layak diperlukan penyediaan airnya terlebih dahulu. Hal tersebut yang paling utama membangun sebuah Bendungan, waduk, embung, atau tempat tampungan air lainnya.

Selanjutnya peran Pemerintah juga masih banyak dibutuhkan agar bagaimana mengantarkan air yang ada dibendungan tersebut, dapat diolah menjadi air minum layak dan aman hingga terdistribusi ke masyarakat luas.

Disatu sisi, Menteri Basuki juga mengatakan pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia memang masih sangat dibutuhkan. Hal tersebut untuk menurunkan biaya logistik sehingga harga barang di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi.

"Jadi kalau untuk hidup layak itu air dan sanitasi, tapi kalau kemakmuran itu konektivitas, jadi ke depan mungkin itu," tutupnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)