Rupiah Masih Dihantui Ketidakpastian Global hingga Akhir Tahun

Selasa, 31 Juli 2018 - 16:12 WIB
Rupiah Masih Dihantui Ketidakpastian Global hingga Akhir Tahun
Rupiah Masih Dihantui Ketidakpastian Global hingga Akhir Tahun
A A A
JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan masih dihantui ketidakpastian global hingga akhir tahun. Berbagai kebijakan penyesuaian suku bunga di Amerika Serikat (AS), Eropa hingga Jepang menjadi sentimen utama.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, adanya kondisi ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global dimulai dengan perang dagang yang terjadi antara AS dan China. "Ada perang dagang dan suku bunga meningkat. ECB sudah dipastikan akan menghentikan quantitative easing pada tahun ini," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Tak hanya ECB di Eropa, Piter menjelaskan, Jepang juga berencana mengkaji ulang target inflasi sebesar 2% untuk menyimpulkan akan melakukan quantitative easing seperti Eropa atau tidak. "Inflasi sekarang masih jauh di bawah 2%, mereka hentikan quantitative easing saat inflasi 2%. Ada kemungkinan Jepang akan hentikan quantitative easing," katanya.

Menurutnya, nanti akan ada tiga bank sentral besar yakni AS, Eropa dan Jepang yang menghentikan quantitative easing, sehingga dampaknya bisa menyedot likuiditas global. "Eropa dan Jepang sudah hentikan (quantitative easing). Tahun depan likuiditas global ketat," tutur Piter.

Dia menambahkan, faktor yang mempengaruhi rupiah tidak lagi sekadar capital outflow dari naiknya suku bunga di negara maju, tapi juga dipicu perang dagang. "Ekspektasi perekonomian global domestik membaik, tapi dipicu perang dagang. Ada lagi ketidakpastian benar enggak pertumbuhan ekonomi global 3,94% seperti kata IMF," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3561 seconds (0.1#10.140)