Perkuat Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 bps Menjadi 5,50%

Rabu, 15 Agustus 2018 - 15:26 WIB
Perkuat Rupiah, BI Naikkan...
Perkuat Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 bps Menjadi 5,50%
A A A
JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50%. Selanjutnya suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25%.

Keputusan tersebut konsisten dengan upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.

"Bank Indonesia menghargai dan mendukung keseriusan dan langkah-langkah konkrit pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan menurunkan impor, termasuk penundaan proyek-proyek pemerintah yang memiliki kandungan impor tinggi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (15/8/2018).

BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal dalam kondisi ketidakpastian perekonomian global yang masih tinggi.

"Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan dan prospek perekonomian domestik maupun global, untuk memperkuat respons bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Perry.

Kebijakan suku bunga tersebut didukung penguatan strategi operasi moneter dengan memperkuat konvergensi suku bunga pasar uang antar bank dengan suku bunga kebijakan moneter (BI 7DRR) untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter.

BI juga melanjutkan langkah-langkah akselerasi pendalaman pasar keuangan. Di pasar uang, keberhasilan implementasi IndONIA sebagai suku bunga acuan pasar uang akan diikuti dengan pengembangan instrumen OIS atau Overnight Index Swap dan IRS atau Interest Rate Swap, sehingga mampu mendukung pembentukan struktur suku bunga pasar yang lebih efisien.

Di pasar valas, BI meningkatkan efektivitas penyediaan swap valas baik dalam rangka operasi moneter maupun dalam rangka hedging dengan tingkat harga yang lebih murah. "Berbagai kebijakan tersebut diyakini akan memperkuat alternatif instrumen pengelolaan likuiditas di pasar dan mendukung stabilitas nilai tukar tukar rupiah," pungkasnya.
(akr)
Berita Terkait
Jaga Nilai Tukar Rupiah...
Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan
Ekonom: BI Berpeluang...
Ekonom: BI Berpeluang Lanjutkan Pemangkasan BI Rate hingga 5,50% Akhir 2024
Tok! BI Turunkan Suku...
Tok! BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 5,75 Persen
Sesuai Perkiraan, BI...
Sesuai Perkiraan, BI Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25%
Suku Bunga Acuan Kembali...
Suku Bunga Acuan Kembali Ditahan 6%, Begini Penjelasan BI
Perry Warjiyo Ungkap...
Perry Warjiyo Ungkap Ada Ruang Penurunan BI Rate di Penutup Tahun 2024
Berita Terkini
Klaster Erwela: Merajut...
Klaster Erwela: Merajut Asa dan Prestasi Bersama BRI
18 menit yang lalu
Industri Hasil Tembakau...
Industri Hasil Tembakau Butuh Perhatian Lebih Kepala Daerah
46 menit yang lalu
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
1 jam yang lalu
3 Negara Pemegang Bitcoin...
3 Negara Pemegang Bitcoin Terbesar di Dunia, Tertinggi Nilainya Tembus Rp277,4 Triliun
3 jam yang lalu
AS Putus Ketergantungan...
AS Putus Ketergantungan Mineral Kritis dari China, Trump Pakai Kekuatan Darurat
5 jam yang lalu
Prudential Syariah Beri...
Prudential Syariah Beri Asuransi Gratis bagi 100 Pengemudi Ojol Perempuan
12 jam yang lalu
Infografis
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Menjadi 24 Orang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved