Pengembang Hunian Lirik Maja Jadi Sasaran Investasi Berprospek Cerah
loading...
A
A
A
Selain itu memiliki Gym Outdoor dengan taman bermain dan lapangan olahraga serta tidak ketinggalan Green Belt seluas 3.000 meter. Terakhir dilengkapi dengan Musholla di dalam cluster.
Cornelius Widjaja mengatakan, dengan lokasi Permata Mutiara Maja yang berada di jantung Kota Baru Publik Maja, salah satu dari 10 Kota Baru Publik yang dicanangkan pemerintah, maka value Permata Mutiara Maja sangat menjanjikan, baik untuk nilai investasinya maupun untuk hunian yang nyaman untuk jangka panjang.
“Tahun 2023 lalu Permata Mutiara Maja berhasil akad kredit kurang lebih 200 unit rumah dan untuk tahun 2024 kami menargetkan bisa naik 20% yakni 240 unit rumah,” ungkap Cornelius Widjaja.
Saat ini Permata Mutiara Maja sudah terbangun kurang lebih 60 hektare, dari 200 hektare luas keseluruhan. Ada 9 cluster yang sudah terbangun, di antaranya 7 cluster subsidi dan 2 commercial, dengan kurang lebih telah dihuni 3.500 Kepala Keluarga (KK).
Untuk rumah subsidi saat ini sedang ada pembangunan rumah subsidi dengan rasa commercial di cluster Onyx Tipe 27/60 dengan harga hanya Rp166 juta.
Keunggulan Permata Mutiara Maja antara lain lokasinya sangat strategis, dapat diakses hanya 800 meter dari stasiun Maja, yang berarti sangat memudahkan mobilitas warga Permata Mutiara Maja menuju daerah lain, baik Tangerang maupun ke Jakarta.
Permata Mutiara Maja juga terintegrasi dengan pengembang lain (Citra Maja Raya, dll) di kawasan Kota Baru Publik Maja. Selain itu dalam waktu dekat sekolah terbaik dengan kurikulum nasional plus akan berdiri di dalam kawasan area Permata Mutiara Maja.
Dan saat ini Maja sudah tumbuh menjadi salah satu kota penyangga Jakarta. Maja yang merupakan pionir dalam penerapan konsep transit oriented development (TOD) yang diinisiasi pemerintah memang layak menjadi sasaran investasi jangka panjang.
Hal itu tentu tidak terlepas dari prasarana transporasi massal berupa kereta yang terkoneksi dengan berbagai wilayah lain, terutama Jakarta. Selain harga tanah yang lebih terjangkau, Maja juga memiliki segudang potensi untuk menjadi kawasan yang mapan dan strategis.
Di antaranya Maja terletak di jalur alternatif Jakarta–Rangkasbitung; dilalui jalur kereta; banyak pengembangan infrastruktur, seperti Stasiun Maja yang diperluas; rencana pembangunan jalan tol Serpong–Maja, serta cocok dijadikan kawasan industri. Diperkirakan ada sekitar 40.000-50.000 orang dari sekitar Maja yang menuju Jakarta setiap hari menggunakan KRL.
Cornelius Widjaja mengatakan, dengan lokasi Permata Mutiara Maja yang berada di jantung Kota Baru Publik Maja, salah satu dari 10 Kota Baru Publik yang dicanangkan pemerintah, maka value Permata Mutiara Maja sangat menjanjikan, baik untuk nilai investasinya maupun untuk hunian yang nyaman untuk jangka panjang.
“Tahun 2023 lalu Permata Mutiara Maja berhasil akad kredit kurang lebih 200 unit rumah dan untuk tahun 2024 kami menargetkan bisa naik 20% yakni 240 unit rumah,” ungkap Cornelius Widjaja.
Saat ini Permata Mutiara Maja sudah terbangun kurang lebih 60 hektare, dari 200 hektare luas keseluruhan. Ada 9 cluster yang sudah terbangun, di antaranya 7 cluster subsidi dan 2 commercial, dengan kurang lebih telah dihuni 3.500 Kepala Keluarga (KK).
Untuk rumah subsidi saat ini sedang ada pembangunan rumah subsidi dengan rasa commercial di cluster Onyx Tipe 27/60 dengan harga hanya Rp166 juta.
Keunggulan Permata Mutiara Maja antara lain lokasinya sangat strategis, dapat diakses hanya 800 meter dari stasiun Maja, yang berarti sangat memudahkan mobilitas warga Permata Mutiara Maja menuju daerah lain, baik Tangerang maupun ke Jakarta.
Permata Mutiara Maja juga terintegrasi dengan pengembang lain (Citra Maja Raya, dll) di kawasan Kota Baru Publik Maja. Selain itu dalam waktu dekat sekolah terbaik dengan kurikulum nasional plus akan berdiri di dalam kawasan area Permata Mutiara Maja.
Maja Kini Sasaran Investasi Berprospek Cerah
Kecamatan Maja, di Kabupaten Lebak, Banten tengah dikembangkan menjadi Kota Baru Publik Maja, kota baru masa depan. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.Dan saat ini Maja sudah tumbuh menjadi salah satu kota penyangga Jakarta. Maja yang merupakan pionir dalam penerapan konsep transit oriented development (TOD) yang diinisiasi pemerintah memang layak menjadi sasaran investasi jangka panjang.
Hal itu tentu tidak terlepas dari prasarana transporasi massal berupa kereta yang terkoneksi dengan berbagai wilayah lain, terutama Jakarta. Selain harga tanah yang lebih terjangkau, Maja juga memiliki segudang potensi untuk menjadi kawasan yang mapan dan strategis.
Di antaranya Maja terletak di jalur alternatif Jakarta–Rangkasbitung; dilalui jalur kereta; banyak pengembangan infrastruktur, seperti Stasiun Maja yang diperluas; rencana pembangunan jalan tol Serpong–Maja, serta cocok dijadikan kawasan industri. Diperkirakan ada sekitar 40.000-50.000 orang dari sekitar Maja yang menuju Jakarta setiap hari menggunakan KRL.