BI Dinilai Harus Kembali Kerek Suku Bunga Acuan Demi Rupiah

Sabtu, 01 September 2018 - 17:32 WIB
BI Dinilai Harus Kembali Kerek Suku Bunga Acuan Demi Rupiah
BI Dinilai Harus Kembali Kerek Suku Bunga Acuan Demi Rupiah
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dinilai perlu kembali mengkerek suku bunga acuan alias BI 7-day Reverse Repo Rate, setidaknya menurut ekonom sebesar 50 basis point ( bps). Hal ini demi mengimbangi rencana Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang kemungkinan besar masih berada dalam jalur kenaikan Fed rate serta untuk memberi dorongan bagi nilai tukar rupiah.

"Bank Indonesia masih perlu naikan bunga 25-50 bps lagi untuk mengimbangi Fed rate dan tekanan krisis Argentina serta krisis Turki. Selain itu koordinasi fiskal moneternya belum berjalan efektif," ujar Ekonom Indef Bhima Yudisthira di Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

(Baca Juga: Sri Mulyani Waspada Kejatuhan Rupiah Tembus Rp14.700/USDTidak hanya itu, BI juga disarankan jangan terus melakukan intervensi cadangan devisa (Cadev) sehingga tidak mengurangi Cadev yang dinilai semakin menipis. "Moneter sudah intervensi cadev besar-besaran, sementara pemerintah melalui kementerian teknis belum melakukan terobosan kebijakan yang diperlukan," terangnya.

Sambung dia menambahkan, kondisi defisit transaksi berjalan yang melebar hingga 3% juga berpotensi menjadi faktor pelemahan terhadap rupiah. Oleh karena itu perbaikan harus segera dilakukan karena ketika tekanan semakin kuat bisa berdampak besar seiring pelemahan kurs.

"Sementara dari dalam negeri defisit transaksi berjalan melebar hingga 3% di kuartal II-2018 dan neraca perdagangan cukup sulit mencatatkan surplus. Investor asing melakukan penjualan bersih lebih dari Rp1 triliun di pasar saham dalam 1 bulan terakhir," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5486 seconds (0.1#10.140)