Dukung Net Zero Carbon, Bank OCBC Kucurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp32 T di 2023
loading...
A
A
A
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan, OCBC juga telah menjalin kerja sama dengan komunitas lingkungan Mangrove Jakarta Community dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun lalu. Kerja sama tersebut dengan melakukan penanaman 5.000 pohon mangrove di dua lokasi Ekowisata Mangrove PIK dan Pulau Tidung Kecil.
Langkah lain yang dilakukan oleh OCBC untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau adalah dengan menggunakan nama digital, dan menggunakan kertas dari hutan yang bersertifikat (sebagai contoh kertas PEFC). Tak hanya itu saja, bahkan Bank melakukan repurpose seragam batik karyawan yang sudah digunakan untuk dimanfaatkan kembali.
Sementara itu OCBC telah membukukan laba bersih Rp4,1 triliun untuk tahun buku 2023. Angka tersebut naik 20% secara tahunan dari yang sebelumnya sebesar Rp3,3 triliun di tahun 2022. Kinerja keuangan itu didorong oleh pertumbuhan kredit 12% YoY menjadi sebesar Rp154,1 triliun.
Menurut perseroan, kualitas kredit terjaga dengan baik di mana rasio NPL bruto turun menjadi 1,6%. Sebagai hasilnya, rasio imbal hasil ekuitas (ROE) meningkat menjadi 12% pada akhir tahun 2023 dengan total aset bank sebesar Rp250 triliun.
Menurut perseroan, likuiditas OCBC Indonesia juga berada di posisi yang sehat dengan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 206,2%, di atas ketentuan regulator.
Sementara total simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3% menjadi Rp181,8 triliun. Pertumbuhan DPK ini didukung oleh CASA atau giro dan tabungan, sehingga rasio CASA terhadap total DPK meningkat menjadi 55,8%.
Langkah lain yang dilakukan oleh OCBC untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau adalah dengan menggunakan nama digital, dan menggunakan kertas dari hutan yang bersertifikat (sebagai contoh kertas PEFC). Tak hanya itu saja, bahkan Bank melakukan repurpose seragam batik karyawan yang sudah digunakan untuk dimanfaatkan kembali.
Sementara itu OCBC telah membukukan laba bersih Rp4,1 triliun untuk tahun buku 2023. Angka tersebut naik 20% secara tahunan dari yang sebelumnya sebesar Rp3,3 triliun di tahun 2022. Kinerja keuangan itu didorong oleh pertumbuhan kredit 12% YoY menjadi sebesar Rp154,1 triliun.
Menurut perseroan, kualitas kredit terjaga dengan baik di mana rasio NPL bruto turun menjadi 1,6%. Sebagai hasilnya, rasio imbal hasil ekuitas (ROE) meningkat menjadi 12% pada akhir tahun 2023 dengan total aset bank sebesar Rp250 triliun.
Menurut perseroan, likuiditas OCBC Indonesia juga berada di posisi yang sehat dengan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 206,2%, di atas ketentuan regulator.
Sementara total simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3% menjadi Rp181,8 triliun. Pertumbuhan DPK ini didukung oleh CASA atau giro dan tabungan, sehingga rasio CASA terhadap total DPK meningkat menjadi 55,8%.
(akr)