Modal dari Usaha Nasi Ayam, Arif Maulana Kembangkan Perumahan Bersubsidi

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:19 WIB
loading...
A A A
Bani melihat masyarakat masih belum teredukasi tentang rumah subsidi. Baginya bisnis bukan soal keuntungan semata. Namun, Bani ingin bisnis propertinya bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah.

Masalah yang banyak Bani temukan saat terjun di bisnis properti adalah ketidakmampuan para pekerja informal dalam mendapatkan KPR.

Bani menemukan kebanyakan pedagang pasar dan para lulusan pesantren di Banten kurang mendapat dukungan dari perbankan untuk mendapatkan rumah layak. Apalagi, adanya keberadaan aplikasi pinjaman online (pinjol) yang justru membuat mereka terjerat masalah yang baru.

“Akhirnya kami bantu, kita clean up (catatan Bank Indonesia Checking) terutama di sana daerah Banten dan sekitarnya basis pesantren. Semua lulusan pesantren itu dianggap tak bankable. Kami coba bina terus mereka,” tambah Bani.

Bani kemudian mengedukasi para pedagang pasar dan lulusan pesantren untuk skema pembiayaan rumah subsidi. Ia juga bekerjasama dengan bank-bank berpelat merah untuk memudahkan mereka mengajukan KPR.

Dengan bantuan jaminan dan subsidi DP 0 persen yang diberikan oleh Bani, mereka pun bisa akhirnya bisa punya rumah setelah melakukan akad dengan pihak bank.

Tak Perlu Gengsi Punya Rumah Subsidi

Membeli rumah subsidi sebenarnya tak perlu gengsi alias malu. Rumah subsidi pun berkualitas dan bisa menjadi investasi tak bergerak.

“Begitu setahun itu sudah jadi rumah komersil. Tempatnya jadi lebih strategis, seiring berkembangnya lingkungan, harga bisa naik dan kalau dijual bisa jadi income juga,” ujar Bani.

Perumahan bersubsidi dengan nama Villa Panenjo Hills tepatnya di Jalan Sayar, Kelurahan Galam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang pun Bani bangun dengan standar layak huni. Ada dua kamar dalam rumah yang dibangun.

Ada dua tipe rumah subsidi yang Bani tawarkan yakni rumah subsidi dan rumah subsidi plus. Rumah subsidi plus memiliki total luas tanah 72 meter persegi.

“Rumah subsidi itu Rp 168 juta dengan 60 meter persegi. Kalau subsidi plus itu bisa luas tanahnya ditambahin, lalu klosetnya dari kloset jongkok diubah ke duduk . Enggak nambah banyaknya paling Rp10-20 juta,” pungkas Bani.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1842 seconds (0.1#10.140)