Kisah Sukses Usaha Budidaya Ikan, Modal 1 Kolam Kini Punya 34 Empang

Jum'at, 22 Maret 2024 - 21:37 WIB
loading...
Kisah Sukses Usaha Budidaya...
Perjalanan kisah sukses pengusaha budidaya ikan air tawar asal Bogor Muhamad Azim Sadiki. FOTO/Andri Bagus Syaeful
A A A
JAKARTA - Perjalanan kisah sukses pengusaha budidaya ikan air tawar asal Bogor Muhamad Azim Sadiki. Awalnya, hanya memiliki satu kolam hingga kini punya 34 empang.

Pada 2014, Azim memutuskan terjun usaha budidaya ikan air tawar untuk memutar roda perekonomiannya. Bisnis itu dia pilih karena melimpahnya mata air di wilayahnya, Cinagara, Cijeruk, Kabupaten Bogor.

"Di sini potensi sumber airnya sangat melimpah. Jadi, usaha budidaya ikan cukup potensial," ucap Azim saat ditemui Sindonews.com, belum lama ini.

Bapak dua anak itu cukup serius memulai bisnis budidaya ikan. Oleh dikarenakan, dia sampai mengambil sertifikasi profesi di Institut Pertanian Bogor (IPB) agar makin matang memulai budidaya ikan.

"Itu saya belajar lebih detail terkait budidaya ikan. Hal tersebut agar saya bisa menjalani bisnis dengan baik dan benar," ucapnya.



Seiring berjalannya waktu usahanya mulai berkembang meskipun secara perlahan. Oleh dikarenakan, dimulai menambah kolam hingga akhirnya memiliki 17 kolam budidaya dan 17 kolam pemancingan.

"Ada 34 kolam. Sekarang ikan hasil budidaya pun dimaksimalkan untuk pemancingan. Selain itu, saja juga sempat memasok ikan di wilayah Jabodetabek," ucapnya.

Sempat Merugi karena Ikan Mati

Pria kelahiran 1993 itu ternyata sempat merasakan kerugian dalam perjalanan bisnisnya. Oleh dikarenakan, ikan-ikan di beberapa kolam mati karena kondisi cuaca tidak menentu. "Usaha saya pernah merugi sampai Rp 10 juta dalam satu hari itu karena ikan mati. Itu dukanya," ucapnya.

Mental Azim pun sempat jatuh. Namun, dia berusaha bangkit kembali dengan meminta semangat dari sang istri agar tidak terbebani dengan kerugian yang dialaminya. "Konsultasi dengan istri. Selain itu, saya juga berdiskusi dengan yang lebih paham soal budidaya ikan agar makin mendapatkan tambahan ilmu," katanya.

Berkembang Pesat dengan Bantuan Permodalan Kupedes BRI

Azim memanfaatkan program Kupedes (Kredit Usaha Pedesaan) agar usahanya makin berkembang pesat. Sebab, dia nilai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memang terkadang terhalang permodalan. "Saya sudah beberapa kali meminjam Kupedes BRI. Itu sangat membantu usaha yang saya jalani saat ini," ucapnya.



Permodalan yang didapat itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan usaha. Kebutuhan itu meliputi, pembelian pakan ikan, pembibitan, melebarkan usaha pemancingan, dan menambah aset kolam. "Permodalan itu saya putar lagi. Tujuannya buat modal usaha, ya," katanya.

Syarat Mengajukan Kupedes BRI

Selain itu, Kepala Unit BRI Cipayung, Hosnul Fuad mengatakan pelaku usaha yang ingin mengajukan pinjaman Kupedes harus melampirkan beberapa dokumen pendukung. Hal itu agar proses pinjamannya dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas BRI. "Punya usaha dan legalitasnya, KTP, dan KK. Nanti kami survei serta analisa. Jika layak, pasti akan diproses (pencairan)," ucap Hosnul Fuad.

Dia mengatakan proses pengajuan sampai pencairan tidak memakan waktu lama. Namun, hal itu jika pelaku UMKM melampirkan dokumen-dokumen dengan lengkap. "Jika dokumen lengkap, prosesnya pengajuan pinjaman dua hari. Pinjaman mulai Rp 500 ribu sampai dengan Rp 500 juta ," ucapnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)